Share

154. Menuju Raja Mandare 2

Setiap perbatasan yang mereka lalui, terlihat bendera besar berkibar, berwarna merah, lambang api yang membara ditengah bendera itu. Lambang kejayaan, kekuatan, keberanian dan keadilan bagi kerajaan Bumi Besemah.

Sekilas segel itu hampir mirip dengan segel para alam lelembut. Bahkan jika mereka menyadarinya ukiran api yang mengeliling bendera mirip dengan tanda yang ada ditubuh Galuh Tapa.

Namun rupanya, Galuh Tapa menyadari hal itu, entah apa gerangan? Tapi berada di tanah ini membuatnya tiba-tiba merindukan sesosok ibu, merindukan halaman kampung.

''Apa yang terjadi denganku? ''pemuda itu bergumam sembari meraba dadanya yang sesak, aku seperti pernah memijakkan kaki ditempat ini.''

Setelah berjalan seharian penuh, pemuda itu menghentikan laju kereta kuda di ujung desa. Tepat dipinggir sawah yang terhampar luas dengan padi menguning siap panen. Beberapa orang terlihat mengusir burung pipit yang pergi dan datang silih berganti.

''Apakah kita akan istirahat disini? ''Kinanti keluar dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status