Share

155. Para Bandit 1

Setelah berjalan cukup jauh, Galuh Tapa menghentikan laju kuda didepan rumah makan yang hampir semua warna ditempat itu berwarna kuning.

''Kita akan bermalam ditempat ini. ''Galuh Tapa berkata, sembari menggiring kuda di samping kedai itu.

''gheer...''Panglima kumbang menggeram pelan.

''Kau harus tetap didalam gerobak, aku akan membawa makanan untukmu.''

Hingga kemudian Galuh Tapa bersama Kinanti meniti tangga pendek, lalui menemui seorang pelayan yang sedang sibuk menghitung kepingan perak dan emas. Wajah pria itu, kecil tapi memiliki bola mata besar.

''Kisanak kami membutuhkan makanan dan tempat duduk yang kosong. ''Kinanti menyodorkan satu keping emas.

''Satu keping emas? ''pria itu mengangkat alis. ''Satu keping emas sama dengan seratus keping perak dan seratus keping perak hanya untuk makan satu orang saja. Beri aku dua keping emas untuk kalian berdua! ''Pria itu tersenyum kecil.

Pedagang ulung, setelah melihat gerobak besar yang mereka bawa, pedagang itu bisa menaksir bahwa tamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status