Xiao Si Tian berdecak kagum sembari berjalan memutari Yu Zhen. Lalu, gadis itu menoleh ke arah Shen Ji dan berkata, "Nona gendut ini terlalu beruntung jika menikah dengan Anda, dan Andalah yang sepertinya bernasib kurang baik, Tuan Muda Yu."Diam-diam, Yu Zhen membenarkan dalam hati, sedangkan Shen Ji semakin tersudut dalam ketidakberdayaan. Ingin rasanya dia pergi secepat dari tempat tersebut."Itu menurutmu, Si-Si. Dengan ketampanan dan kekayaannya. Bukankah, Tuan Muda Yu bisa memilih beberapa istri lagi meski sudah menikah dengan Nona Shen Ji?" Xiao Tianzi melirik dengan sinis ke arah Shen Ji.Yu Zhen merasa tidak suka dengan pembicaraan apa pun yang menyangkut tentang pernikahan. Dia melirik tajam ke arah Xiao Tianzi, dan tatap matanya tampak pedas.Meskipun Yu Zhen juga sangat ingin, apakah dirinya memiliki daya untuk melakukannya?"Maaf, aku tak punya waktu untuk membuang waktu dan berbicara omong kosong dengan kalian!" Yu Zhen berucap tegas dan tak menggubris ucapan Xiao Tianzi.
Shi Qian terdiam dengan wajah keruh dan menahan setumpuk rasa kesal dalam dada. "Kamu tak menjawabku, itu artinya kamu memang tidak berani bertaruh denganku. Sudahlah, ada banyak ludah yang dijilat kembali setelah dibuang, dan aku berharap kamu bukan orang semacam itu. Ingat saja, bahwa anjing pun tidak sudi menjilat kembali ludahnya sendiri yang sudah dia buang." Sindiran pedas terlepas dari bibir Guo Yan. Shi Qin, adik Shi Qian menjadi kian merasa sangat kesal. Mulut Guo Yan ini, apakah tidak terbuat dari daging hingga dia tak bisa mengontrol setiap ucapannya?"Kamu!" Shi Qin menunjuk ke arah Guo Yan dan ingin menampar mulut gadis itu."Sudahlah. Biarkan saja dia." Shi Qian memegang lembut tangan adiknya, menahannya agar tidak berbuat yang tidak-tidak. "Jangan lupa, Qin-Qin. Kita adalah tamu dan ia adalah tuan rumah. Jangan bertindak apa pun lagi dengannya.""Humph!" Shi Qin pun harus mengurungkan niatnya dengan tak berdaya meski hatinya sangat marah."Menikah dengan seorang pemabu
Qing Yuan dengan perasaan geram mencengkeram kepala lawan dan memotong kepala itu hingga terlepas dari batang lehernya. Ia bahkan berani melakukannya dengan tanpa sekali pun mengedipkan mata.Hanya ada api amarah yang membuat sisi gelapnya begitu mendominasi diri pemuda tersebut dan mengubahnya menjadi seorang 'Pembunuh Tanpa Hati' yang siap mencabut nyawa musuh Gelar itu juga merupakan julukan milik Yang Hua, gurunya.Pemuda itu lalu mengangkat kepala korban, memerhatikan wajah pria bertopeng yang sudah menjadi mayat itu secara saksama. Qing Yuan pun dibuat sangat terkejut, karena ternyata topeng itu tidaklah sama dengan topeng milik Kelompok Topeng Iblis."Ini!" Sepasang mata di balik topeng Qing Yuan terbelalak lebar. "Ini bukan topeng kelompok kami!"Sekarang dia mulai menyadari, jikalau ternyata ada kelompok lain yang dengan sengaja mencampuri dan mengacaukan urusannya.Terlebih lagi, banyak korban tewas dari pihak kediaman Keluarga Guo sudah berjatuhan sebelum dia dan kelompokny
"Tentu saja kita harus menumpas mereka semua." Qing Yuan melepaskan sentuhan sedingin esnya pada dagu si anak buah.Qing Yuan kembali tegak berdiri dan berkata dengan berwibawa. "Kalian cepat bertindak, aku ingin kalian menangkap hidup-hidup beberapa orang dari para penyamar itu untuk kita gali keterangannya." "Siap, Ketua! Saya mohon diri sekarang. Ketua jangan khawatir, kami pasti akan mendapatkan salah satu dari mereka." Sang anak buah menyahut dan segera pergi dari hadapan tuannya. Qing Yuan lalu memerintahkan anak buahnya yang lain untuk menyebar dan menghabisi siapa saja yang diketahui menyamar menjadi anggota Kelompok Topeng Iblis.Sekarang dia hanya sendirian saja dan berniat untuk mencari dua target utamanya, yaitu Shen Ming dan Yu Shan.Qing Yuan melangkah perlahan di antara gelimangan mayat dan meneliti topeng-topeng yang juga ternyata tidak sama dengan topeng milik kelompoknya.Qing Yuan berdiri sambil berkacak pinggang di atas mayat-mayat musuhnya. Qing Yuan berbisik g
Walaupun dalam keremangan cahaya bulan setengah lingkaran, Qing Yuan merasa geram melihat penampilan orang yang bernama Mo Jiao.Jika diperhatikan lagi, tindak-tanduk Mo Jiao dan gaya pakaian orang itu sangat mirip dengan apa yang sekarang ini dia kenakan. Sekarang dia merasa yakin, jika orang inilah yang menyamar menjadi dirinya.Hal tersebut tentu saja membuat Qing merasa bingung, Karena selama ini, dirinya tergolong orang yang sangat jarang mengekspos diri di depan khalayak ramai.Dari mana orang itu mengetahui gaya berpakaiannya?"Sial! Jadi dia orang yang berpura-pura menjadi diriku?" Qing Yuan menggeram marah di balik ruang bayangnya. "Mo Jiao, aku akan menghapus nama ini dari muka bumi!" Hampir saja Qing Yuan memukul tembok yang diinjaknya hingga hancur, tetapi perang mulut di sana membuat niatnya terurung. Dia bisa mendengar dengan sedikit jelas, bahwa orang itu selalu mengatakan tentang sebuah kitab.Dan itu adalah ... Kitab Mata Dewa?Qing Yuan berharap jika apa yang didenga
Shen Ming tak menjawab pertanyaan tentang senjata yang membuat beberapa orang tercengang. Dia hanya berdiri mematung di tempatnya dan tak tergerak untuk menggunakan senjata yang sedang dibicarakan."Cambuk Lidah Naga, aku sudah lama menginginkannya juga. Kebetulan sekali kalau malam ini kedua benda itu kudapatkan," pikir Mo Jiao sambil menatap ke arah Shen Ming dan Yu Shan. "Tapi, bagaimana cara agar Shen Ming mau mengeluarkan senjata tersebut?" "Adik Ming, tidak usah kamu ladeni orang ini! Dia tidak layak untuk bertemu dengan senjata Cambuk Lidah Nagamu!" Yu Shan berseru dan secara tiba-tiba mengeluarkan sebilah tombak keemasan dengan gambar kepala naga dengan lidah menjulur sebagai mata tombak.Shen Ming merasa terkejut dengan sahabatnya yang sudah terlanjur mengeluarkan senjata andalannya yang terkenal sebagai senjata haus darah. Setiap kali tombak ini terhunus, maka dia akan meminta darah dan tidak akan mau kembali sebelum dahaganya terpuaskan.Senjata haus darah?Mo Jiao dan par
"Tuan Shen, kami ingin melihat kehebatan senjata milikmu! Ayo, segera tunjukkan kepada kami!" teriak salah seorang pria bertopeng sambil memanggul pedangnya dan bergerak maju mendekati Shen Ming. dengan sikap congkak."Senjataku hanya akan keluar untuk menghadapi orang-orang yang layak berhadapan dengannya. Sedangkan kalian, kurasa itu masih jauh dari kata layak." Shen Ming menyahut dengan suara tenang."Puihh! Dasar manusia sombong!" Pimpinan pria bertopeng memaki dengan marah. Dia ... tepatnya, mereka semua merasa kalau Shen Ming sangat meremehkan dan menganggap musuhnya hanya praktisi bela diri rendahan yang tak layak untuk menghadapinya senjatanya."Maka kami akan memaksamu untuk mengeluarkan senjata murahan itu!" Pemimpin pria bertopeng lalu berseru, "Siapkan formasi!" "Siap!" Para pria bertopeng bergerak cepat menyebar, mengepung Shen Ming hingga membentuk lingkaran dengan senjata terhunus.Sorot mata mereka yang semula diwarnai ketakutan, sekarang tampak memancarkan sinar ke
"Bangunlah, Qing Sha. Ceritakan apa yang baru saja terjadi dengan kelompok kalian?" ujar Qing Yuan sambil memberi isyarat dengan tangannya. Dia lalu berbalik badan dan kembali mengarahkan pandangannya ke medan pertempuran. "Baik, Ketua." Qing Sha bangkit dan berdiri di belakang Qing Yuan. Qing Sha kemudian menceritakan kejadian yang baru saja dialami oleh kelompoknya. "Saat kami berada di tepi perbatasan timur, kami tiba-tiba diserang dengan panah api. Kami semua terkejut dan menjadi tercerai-berai.""Keadaan kelompok kami pun sangat kacau, beberapa ekor kuda mati di tempat kejadian akibat terbakar." "Adakah di antara kalian yang terluka?" Qing Yuan langsung menyela dengan kekhawatiran di nada suaranya.Qing Sha diam sejenak seperti sedang mengingat-ingat. "Sepertinya, ada beberapa orang yang terluka akibat terpental dari kudanya dan dua orang dari kelompok kita tewas akibat tertembus panah api. Tubuh mereka terbakar dan jatuh ke jurang."Qing Yuan terkejut hingga ekspresi wajahnya