"Tuan Shen, kami ingin melihat kehebatan senjata milikmu! Ayo, segera tunjukkan kepada kami!" teriak salah seorang pria bertopeng sambil memanggul pedangnya dan bergerak maju mendekati Shen Ming. dengan sikap congkak."Senjataku hanya akan keluar untuk menghadapi orang-orang yang layak berhadapan dengannya. Sedangkan kalian, kurasa itu masih jauh dari kata layak." Shen Ming menyahut dengan suara tenang."Puihh! Dasar manusia sombong!" Pimpinan pria bertopeng memaki dengan marah. Dia ... tepatnya, mereka semua merasa kalau Shen Ming sangat meremehkan dan menganggap musuhnya hanya praktisi bela diri rendahan yang tak layak untuk menghadapinya senjatanya."Maka kami akan memaksamu untuk mengeluarkan senjata murahan itu!" Pemimpin pria bertopeng lalu berseru, "Siapkan formasi!" "Siap!" Para pria bertopeng bergerak cepat menyebar, mengepung Shen Ming hingga membentuk lingkaran dengan senjata terhunus.Sorot mata mereka yang semula diwarnai ketakutan, sekarang tampak memancarkan sinar ke
"Bangunlah, Qing Sha. Ceritakan apa yang baru saja terjadi dengan kelompok kalian?" ujar Qing Yuan sambil memberi isyarat dengan tangannya. Dia lalu berbalik badan dan kembali mengarahkan pandangannya ke medan pertempuran. "Baik, Ketua." Qing Sha bangkit dan berdiri di belakang Qing Yuan. Qing Sha kemudian menceritakan kejadian yang baru saja dialami oleh kelompoknya. "Saat kami berada di tepi perbatasan timur, kami tiba-tiba diserang dengan panah api. Kami semua terkejut dan menjadi tercerai-berai.""Keadaan kelompok kami pun sangat kacau, beberapa ekor kuda mati di tempat kejadian akibat terbakar." "Adakah di antara kalian yang terluka?" Qing Yuan langsung menyela dengan kekhawatiran di nada suaranya.Qing Sha diam sejenak seperti sedang mengingat-ingat. "Sepertinya, ada beberapa orang yang terluka akibat terpental dari kudanya dan dua orang dari kelompok kita tewas akibat tertembus panah api. Tubuh mereka terbakar dan jatuh ke jurang."Qing Yuan terkejut hingga ekspresi wajahnya
Sementara itu, Shen Ming sedang berusaha memecahkan formasi yang membuatnya sangat kerepotan. Dia terus berkelitan, berusaha untuk menghindar dari serangan-serangan lawan yang datang dan pergi tanpa henti. "Bukankah seharusnya lama-kelamaan mereka juga akan kehabisan tenaga? Tapi, mengapa tenaga orang-orang itu seperti terus bertambah?" Shen Ming bertanya dalam hati sambil menarik kakinya yang nyaris tertebas oleh senjata musuh. "Gila! Hampir saja!" Shen Ming terpekik keras sambil melesat naik ke udara tinggi.Dua puluh bayangan manusia menyerangnya secara bersamaan dengan pedang membentuk formasi aneh yang sangat menjengkelkan.Untung saja, orang-orang yang menyerang Shen Ming tidak memiliki ilmu peringan tubuh sebaik dirinya, sehingga mereka tidak dapat bertahan lama di udara. Shen Ming mengambang di udara kosong dengan sikap anggun sambil memikirkan cara untuk mematahkan formasi gila yang membuatnya harus menguras tenaga dan tak dapat diam bersantai barang satu kali tarikan napas
Tak peduli entah itu kawan atau lawan, setidaknya kekuatan ini memberinya kesempatan untuk menarik napas lega dan dia dapat memulihkan tenaganya.Akan tetapi, ada hal yang lebih penting dari ini, yaitu dengan berhentinya Formasi Bunga Mekar milik para pengikut Mo Jiao.Udara di sekitar tempat tersebut berubah terbalik dan membuat semua orang seakan membeku, mengiringi gerakan lima belas batang bilah pedang yang tiba-tiba tertarik ke suatu arah secara serentak. Senjata-senjata milik para pengikut Mo Jiao terangkat, melesat naik ke udara tinggi, dan membuat semua mata mengikuti ke mana pedang-pedang itu ditarik oleh suatu kekuatan yang mengendalikan mereka.Salah!Bukan hanya senjata-senjata milik para pengikut Mo Jiao saja yang terangkat naik. Bahkan puluhan pedang lainnya yang tergeletak akibat ditinggal mati pemiliknya pun ikut tertarik ke atas. Cahaya kuning pucat sang dewi malam memantulkan sinarnya ke bilah-bilah pedang logam yang menyatu dan berputaran di udara, lalu membentuk s
"Bedebah kecil ini beraninya menggunakan ilmu milik sekte kami!" Mo Jia berteriak marah sambil menghentakkan trisulanya ke bumi dan menimbulkan getaran kuat yang berhasil mengguncang tempat tersebut.Yu Shan yang berdiri tak jauh dari Mo Jiao bisa merasakan betapa dahsyat kekuatan musuhnya. Ayah dari Yu Zhen dan Yu Ling itu pun langsung menancapkan ujung tombaknya ke tanah untuk bertahan."Memang pantas disebut hantu gila dari Puncak Barat. Kekuatannya benar-benar tak bisa diremehkan!" seru Yu Shan dalam hati sambil memegang kuat Tombak Pemecah Lautan. Yu Shan secara diam-diam mengagumi penyerang misterius yang ia kira berada di pihaknya."Kekuatan semacam ini, setidaknya sudah melampaui tingkat budidaya yang dikuasai Zhen'er." Yu Shan masih berkata sendiri dalam hati. "Apakah dia salah seorang tamu undangan perjamuan ini?"Untung saja, Qing Yuan tak mendengar ucapan Mo Jiao yang sedang merasa geram kepadanya.Formasi pedang yang dikendalikan oleh Qing Yuan terus mendorong ke depan, m
Qing Yuan tersentak atas lamunannya sendiri. Bukankah itu sama saja dengan meremehkan kemampuan diri dan pengajaran yang selama ini ayahnya berikan? "Maafkan aku, Ayah." Qing Yuan memejamkan kedua matanya, menahan penyesalan atas ucapan di hatinya.Ayah yang dimaksud oleh Qing Yuan adalah Yang Hua, sang guru. Pemuda itu memang sangat dekat dengan sang ayah tiri, dan Yang Hua pun selalu menganggap Qing Yuan sebagai anak kandungnya sendiri. Yang Hua bahkan tidak merasa keberatan sama sekali, jika Qing Yuan ingin menggunakan untuk nama marganya. Qing Yuan menjadi Yang Yuan.Qing Yuan memerhatikan setiap gerakan kedua orang yang sedang bertarung di kejauhan sana. Mo Jiao terus berusaha mendesak Yu Shan yang meladeni setiap serangan dari musuhnya dengan sikap tenang."Yu Shan, ternyata hanya seperti ini saja kemampuanmu! Apakah kamu tidak memiliki ilmu lain untuk melawanku?" Sambil menyabetkan trisulanya, Mo Jiao sengaja melepas pertanyaan bernada ejekan sekaligus memprovokasi agar Yu Shan
Keduanya sama-sama menambahkan dorongan tenaga dalam yang disalurkan ke telapak tangan untuk menghasilkan kekuatan guna mengalahkan lawan."Dan, siapa pula kamu yang beraninya meniru diriku, dan juga Kelompok Topeng Iblisku untuk membantai semua orang di kediaman ini?" Qing Yuan balik bertanya dengan nada tak kalah angkuh dan dingin."Ooh, jadi kamu datang juga ke mari rupanya?" tanya Mo Jiao dengan nada sedikit direndahkan namun mengandung ejekan."Tentu saja. Ada pesta besar di sini, mengapa aku tidak bisa datang?" Qing Yuan menjawab masih sambil menahan tekanan telapak tangan milik Mo Jiao.Pukulan Tapak Racun Akar Hitam bukan hanya sekadar pukulan biasa saja, melainkan suatu ilmu pukulan yang mengandung racun.Entah bagaimana cara menerapkan teknik ini pada diri seseorang, sehingga siapa pun yang berhasil menguasainya dapat menyalurkan racun melalui peredaran tenaga dalam.Tinju Qing Yuan yang beradu dengan telapak tangan lawan tampak mulai dijalari garis-garis hitam serupa akar y
Mo Jiao berkata sembari bergerak dengan sangat cepat. Pria bertopeng itu melepaskan senjata rahasia dan mengarahkannya ke arah Yu Shan dan Shen Ming.Qing Yuan terpekik kaget. "Celaka!" Qing Yuan tentu saja menjadi terkejut saat mendengar desiran angin yang ditimbulkan oleh lesatan berpuluh-puluh senjata rahasia. Untung saja, dia sempat menyambar sebilah pedang yang tergeletak di tanah dengan sekali hentakan kakinya. Lesatan benda-benda yang nyaris tak terlihat itu memiliki kecepatan luar biasa. Pemuda itu melakukan gerak berputaran sambil menangkis serangan benda-benda aneh tersebut.Sesekali pula, Qing Yuan harus melengkungkan badannya ke berbagai arah untuk menghindari serangan senjata rahasia yang menyebar di udara disertai aroma racun. Beberapa di antara puluhan jarum berhasil dia tangkis dengan pedang hingga berjatuhan di atas tanah. Namun, serangan senjata rahasia susulan sungguh membuat Qing Yuan sangat kerepotan."Licik sekali orang itu!" Shen Ming sampai bergerak tanpa sad