Share

53. Apa Salahnya Mencoba?

Tangan Yu Zhen menangkup, menutupi wajahnya guna meredam gejolak jiwa yang sedang sangat terguncang.

Kekecewaan terhadap garis nasibnya sungguh menjadikan pemuda itu kian menyesali kenyataan, jika dia adalah tuan muda kedua Keluarga Yu yang seharusnya mendapat segala sesuatu tanpa kesulitan.

"Aku hanya ingin menjadi orang bebas tanpa beban semacam itu." Mata Yu Zhen menghangat dan hidungnya terasa asam. Aliran air mata pun meluruh lepas tak dapat dikendalikan lagi.

Meskipun dia adalah seorang praktisi seni bela diri yang cukup tangguh, tetapi hatinya tetaplah terdiri dari segumpal daging dan darah yang akan merasa sakit jika terluka.

Hati yang berdarah di dalam sana memang tak ada yang mengetahui selain daripada dirinya sendiri dan Sang Pencipta. Mungkin dengan menjatuhkan air mata, setidaknya ada beban yang sedikit terangkat.

Siapa bilang seorang pria tidak boleh menangis?

Akibat terlampau larut dalam kekalutan, Yu Zhen sampai tidak menyadari akan adanya beberapa sosok pria tiba d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status