"Hei, Nak ...""Sekarang kamu pasti takut, 'kan?"Fadil melihat Teguh diam saja. Dia pun mengira Teguh terkesima oleh kekuatannya. Dengan perasaan bangga, Fadil berkata dengan arogan, "Cepat berlutut dan beri hormat berkali-kali!""Aku bisa saja membuat kematianmu sedikit lebih menyenangkan.""Kalau nggak ...""Dasar banyak omong!"Teguh yang tidak ingin membuang waktu untuk bicara dengannya, hanya mendengus dingin, kemudian langsung mengeluarkan tombak besinya dan menusuk ke depan."Masih mau coba-coba menyerang, ya?"Fadil tersenyum dingin dengan meremehkan, lalu segera menggunakan Teknik Surgawi keluarganya untuk melawan.Sayangnya ..."Bum ..."Teguh menggabungkan kekuatan tombak dari Rumah Abadi Surga dalam serangannya. Dalam sekejap, dia berhasil menghancurkan serangan Fadil. Dengan satu tusukan, dia menghempaskan Fadil hingga terlempar. Fadil bahkan memuntahkan darah segar dengan surara "Pfft"."Sepertinya ...""Sebagai seorang Batara, kamu bahkan nggak ada apa-apanya."Mata Teg
Di sepanjang perjalanan.Sembari mengobrol tanpa pembahasan khusus bersama Ferdi, Teguh diam-diam mengamati budaya dan kehidupan di Alam Nirwana.Tidak lama kemudian, tibalah mereka di rumah Keluarga Zhafiro."Teguh ..."Ferdi mengajak Teguh masuk ke ruang tamu, "Silakan duduk.""Silakan ..."Teguh pun duduk.Kemudian, belasan pelayan wanita secara berturut-turut menyajikan teh terbaik, buah-buahan, kue-kue kecil, anggur, dan lain-lain. Hal tersebut membuatnya merasa dijamu begitu mewah dan istimewa.Setelah mengobrol sejenak, Ferdi bangkit dan berkata, "Teguh, aku akan mengobati luka anakku, jadi aku harus pergi dulu."Setelah keluar dari ruang tamu, Ferdi bertemu dengan sekelompok sesepuh."Kalian ...""Berjagalah setiap saat, pastikan untuk menangkap dua orang itu."Pada saat ini, kekejaman tampak jelas pada diri Ferdi."Kepala Keluarga ..."Salah satu dari para sesepuh itu pun bertanya, "Kalau memang ingin menangkap penjahat itu, kenapa harus repot-repot begini?"Para sesepuh dan m
"Sesepuh, ada yang nggak beres."Murid itu buru-buru melaporkan, "Ruangannya kosong, mereka sudah kabur.""Apa?!"Raut wajah beberapa sesepuh berubah drastis. Ketika masuk, tampak situasi kamar yang kosong."Masih belum setengah jam. Mereka nggak mungkin lari terlalu jauh, cepat kejar!""Ini akan memengaruhi Keluarga Zhafiro. Pastikan untuk tangkap mereka!""Cepat, segera bergerak!"Beberapa sesepuh itu memimpin pasukannya masing-masing dan mengejar ke arah yang berbeda."Sialan!" umpat Fadli dengan kesal. Dia kemudian berbalik, menuju aula bagian dalam untuk melaporkan hal ini kepada ayahnya, Ferdi."Wus!""Wus!"Begitu dia keluar dan berjalan kurang dari lima langkah, tampak dua sosok berkelebat muncul dari kegelapan. Satu orang berada di depannya, sedangkan satunya di belakangnya. Mereka berusaha menghadang Fadil.Ternyata, Teguh dan Yuni baru saja bersembunyi."Kalian ..."Raut wajah Ferdi berubah drastis dan bersiap untuk berteriak.Namun, sebelum dia sempat berteriak, gerombolan
Teguh merasa begitu penasaran ketika melihat Ferdi mengatakannya dengan sangat serius.Apa benda ini memang sehebat itu?Kemudian,Teguh mengambil sayap Siluman Burung Langit dari tangan Ferdi."Ngung ..."Ketika pertama kali memegangnya, Teguh langsung merasa ada kekuatan yang mengalir pada benda itu.Sayap Siluman Burung Langit tampaknya memang hebat!Teguh merasa sangat puas."Baiklah," jawabnya sambil memegang sepasang sayap itu dengan santai."Cepat kejar mereka!""Kamu harus menangkap kedua orang itu dan membawanya kembali ke keluarga Zhafiro, biar pemberian sayapku ini nggak sia-sia." Mata Ferdi tampak berkilat.Namun ...Teguh justru bergeming, tak menunjukkan tanda-tanda hendak berangkat."Sayapnya bagus juga!""Tapi, sekarang sudah jadi milikku!"Teguh memegangnya dengan penuh terkesima. Alhasil, perkataannya barusan membuat raut wajah Ferdi sedikit berubah.Ferdi pun bertanya dengan keheranan, "Fadil, apa maksudmu?""Wus!"Sebelum dia sempat berbicara kembali, sebuah tombak
Teguh menyerang dengan tombaknya, serta melancarkan gelombang serangan bertubi-tubi dengan telapak tangannya. Dia berjuang sekuat tenaga untuk menghalau serangan anggota Keluarga Zhafiro sementara waktu."Hah ...""Kamu sudah terjebak, tapi masih saja nggak mau menyerah!"Setelah Ferdi kembali pulih, dia mendengus dingin dan berkata, "Aku mau lihat, apa kamu masih bisa menahannya saat Dewa Surgawi Adiluhung datang nanti!""Semuanya!""Pergilah, suruh utusan Dewa Surga Adiluhung ke sini. Bilang kalau orang yang mau dia bunuh ada di rumah Keluarga Zhafiro.""Baik!"Segera, seorang murid elite terbaik pergi untuk melaksanakannya.Teguh tiba-tiba merasakan kegelisahan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.Dewa Surgawi Adiluhung ...Dirinya telah merusak hubungan di antara mereka. Pertikaian ini telah terjadi sejak lama.Karena dia justru mengirim para master untuk mengejar dan membunuhnya, itu artinya dia belum tentu mampu mengalahkan Teguh dengan mudah."Siapa itu?"Tiba-tiba Ferdi p
Dua menit lagi ...Yuni yakin bahwa dirinya masih bisa melakukannya."Wus ..."Ketika suara itu berhenti, dia mengeluarkan sebuah pil dari cincin penyimpanannya. Tanpa berkata-kata dia pun menelan semuanya."Ngung!""Ngung, ngung ..."Seketika, sebuah kabut aura yang kuat meledak dari tubuh Yuni. Teguh yang berada pada Tahap Batara tingkat menengah pun bisa merasakan tekanan yang luar biasa.Akan tetapi!Aura yang kuat ini menyebar tiada henti.Setelah menyelimuti Teguh dan Yuni, terbentuk sebuah gumpalan berwarna emas yang melindungi Keduanya. Mereka seolah-olah tampak terisolasi dari dunia luar.Setelah membentuk perisai pelindung, wajah Yuni kian memucat. Teknik ini pasti menguras terlalu banyak kekuatan abadi miliknya."Hah ..."Pria Berpedang itu tertawa mengejek saat melihat pelindung tersebut, "Keterampilan kecil begini sama sekali nggak berguna. Kekuatanmu nggak ada apa-apanya buatku."Sembari berbicara, sebuah pemikiran melintas di benaknya, kemudian sebilah pedang seketika mu
Sang pemimpin berkata dengan gusar, "Walau Perisai Pelindungnya memiliki rahasia terselubung, tetap saja nggak akan mampu menanggung semua kerusakan dari serangan kita.""Asalkan tingkat serangan kita melebihi batas pertahanan cangkang perisainya, kita bisa merusaknya sedikit demi sedikit secara bertahap dan menghancurkannya."Perkataan pemimpin itu seketika membuat hati Yuni berdebar keras.Itu memang benar.Teknik rahasianya ini tidaklah sempurna tanpa celah.Seperti yang mereka katakan, begitu serangannya melebihi batas kemampuan Perisai Pelindung, maka perisai ini akan hancur sepenuhnya, tanpa bisa diperbaiki.Yuni menatap Teguh secara refleks.Saat ini, sayap Siluman Burung Langit di tubuh Teguh sudah mulai menyatu dengan tubuhnya. Tampak daging di punggung Teguh bersatu dengan sayap tersebut.Yuni percaya, tak lama lagi Teguh pasti berhasil.Keduanya sama-sama berjuang pada posisinya masing-masing."Semoga saja ..."Yuni berdoa dalam hatinya, "Masih ada waktu."Yuni terus berdoa
Teguh berhasil menyatukan dirinya dengan sayap Siluman Burung Langit pada saat yang tepat. Dia juga berhasil menyelamatkan Yuni dengan kecepatan yang tak tertandingi."Fiuh ..."Yuni akhirnya merasa lega. Keringat dingin tampak menutupi dahinya saat ini."Sayap Siluman Burung Langit?"Melihat bahwa pedangnya telah meleset di udara, Pria Berpedang itu pun mendengus dingin. Dia tak bisa menahan emosinya hingga matanya berkedut ketika memandang Teguh yang melayang di udara.Para utusan yang lain juga menunjukkan berbagai ekspresi tidak percaya melihat kejadian ini.Sayap Siluman Burung Langit ...Ini adalah alat terbang yang terbuat dari sayap Siluman Burung Langit.Jika sampai jatuh ke tangan mereka, benda ini akan meningkatkan kecepatan dengan begitu pesat. Kekuatan tempur mereka juga akan melonjak satu hingga dua tingkat.Sebuah harta karun sejati."Cepat bunuh dia!"Pemimpin pasukan tak banyak berkata-kata dan mulai menyerang.Pria Berpedang dan para utusan lainnya segera mengepung Te