Share

Bab 24

“Salah kamu sendiri membiarkan Farhan selalu datang. Coba kamu pikir, wajar gak Fajar marah? Bagaimana kalian bisa rujuk kalau kamu masih tetap bersama Farhan.”

Aku menatap Ibu tak percaya, bagaimana bisa dia berpikir seperti itu? Salahkah jika aku merasa ada yang tidak beres dengan Ibu? Setelah segala hal yang aku alami dia bukannya prihatin malah menyalahkan. Bahkan menurut Farhan selama menjagaku di rumah sakit, Ibu terang-terangan menunjukkan rasa tidak sukanya pada pemuda itu.

“Justru Ibu yang aneh. Farhan itu suamiku yang sah. Ibu jangan lupa itu.”

“Dan kamu jangan lupa juga apa alasan kalian menikah,” sahutnya tajam.

Benar-benar tidak bisa dimengerti.

“Harusnya Ibu bersyukur Farhan tidak mengikuti pernikahan rekayasa itu.”

“Apa maksudnya?”

“Dengan apa yang dilakukan Bang Fajar, Ibu masih nanya apa maksudnya? Aku hampir kehilangan nyawa, Bu!” pekikku frustrasi.

Wanita itu malah membuang muka.

“Ada apa dengan Ibu?” tanyaku pelan. Menatap wanita surgaku itu dengan pandan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status