Share

Bab. 38

"Apakah aku boleh mencari dan bertemu dengannya?" tanya Dewa dengan penuh harap. Dewa menatap ke dalam mata Rasti—ibunya, ingin mencari tahu apa benar ada kekhawatiran di hati Rasti mengenai niat Dewa mencari Farheen, ayah kandungnya.

"Apakah Ibu takut kalau aku menemui Farheen? Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik rasa takut di mata Ibu itu?" gumam Dewa dalam hati, penasaran.

Rasti masih memilih diam, menahan tangis di sudut matanya.

"Bagaimana menurut Ibu?" tanya Dewa lagi, semakin penasaran dengan perasaan ibunya. "Apakah Ibu akan mengizinkan aku menemui ayah kandungku itu? Ataukah Ibu justru melarangku?" gumam Dewa.

Dewa tahu, meski bertemu Farheen sekalipun, tak akan ada yang berubah. Dia tidak akan menuntut pengakuan darinya, hanya ingin melihat wajah ayah kandungnya itu saja.

"Sebaiknya kau lupakan, Dewa. Kau tidak harus mencarinya," jawab Rasti dengan nada sedih dan lemah.

"Hiduplah dengan kehidupanmu yang saat ini, tanpa harus tahu orang yang berada di kehidupanmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status