Share

Part 31. Menghadapi Tuan Satya.

Gedung kosong...jauh dari keramaian..

Beberapa puluh anak buah Satya terlihat bagaikan serdadu yang berjaga-jaga. Tiada lama kemudian seorang pemuda digiring masuk menghadap Tuan Satya yang didampingi Alpan yang masih menggendong sebelah tangannya didada.

Mata Satya mendelik seakan ingin mencekik urat pernafasan Mohzan yang kini terlihat duduk tenang disebuah kursi yang memang dipersiapkan untuknya.

Interogasi segera dimulai.

“Aku harus mengakui keberanianmu untuk datang ketempat ini Mohzan..!! Hahahaha... “ Satya tertawa sambil bertepuk tangan dan mengelilingi Mohzan. Tapi tawa Satya jelas tidak menggambarkan keramahan yang biasa dilakukan orang kebanyakan. Dan suara tawa itu lebih menyerupai seringai sinis yang menakutkan.

Mohzan terlihat tenang, ia membalas seringai Satya dengan senyum ala kadarnya. 

“Dimana kamu sembunyikan tunangan anakku..???!!! Cepaaaaat katakan dimanaaaa...???!!” Suara Satya menggelegar dengan menata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status