Share

Bab 39

Liara melarang Hagan memanggil dokter atau membawanya ke rumah sakit. Mendadak alergi dengan dua hal itu, hingga Max yang sengaja diminta datang juga ia jauhi. 

Perempuan dengan wajah kuyu itu bersikeras tak ingn mendapat perawatan atau pemeriksaan apa pun. Hanya ingin istirahat. 

Hal itu membuat kepala Hagan nyaris pecah. Ia tak tega melihat Liara tampak pucat, lemas dan seperti kelelahan layaknya sekarang. Namun, ingin memaksa, ia juga tak bisa. Liara entah kenapa mudah sekali menangis sekarang. 

"Aku hanya akan memeriksa beberapa hal." Max yang ikut-ikutan duduk di ruang TV berusaha merayu lagi. Ia juga cemas karena Liara terlihat tak bertenaga. 

Masih dalam posisi berbaring di sofa, yang ditanyai menggeleng. "Menjauh dariku!" teriaknya. 

Max belum hilang arah. Pria itu mengeluarkan sesuatu dari saku. Menaruhnya di meja. "Kau tahu cara menggunakan alat itu?" 

Melirik ke sana, Liara mengangguk. "Kau kira aku h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status