"Kenapa anda lebih suka menggunakan pedang sebagai senjata?" "Nona Flos sangat tidak bisa ditebak, beberapa menit yang lalu kau berbicara informal denganku, sekarang kau kembali berbicara formal." Quinn juga bingung, terkadang ia pikir Xavier adalah jenderal, jadi dia harus sopan. Hanya saja terkadang ia berbicara dengan Xavier sebagai seorang pria biasa, bukan seorang jenderal. "Jika anda merasa terganggu, aku akan berbicara formal." "Tidak perlu, aku sudah menerima itu semua dari semua orang. Apalagi kondisi kita saat ini adalah rekan." Sang jenderal membuka kotak penyimpanannya, "aku punya semua senjata, tetapi yang ini adalah favoritku," ia mengeluarkan sebuah pedang berwarna hitam dari kotak penyimpan. "Pedang ini sangat fleksibel, bisa menjadi panjang atau pendek, atau menjadi dua pisau yang berbeda." Xavier mengeluarkan beberapa pistol dan menyimpannya di balik bajunya. Pria dengan mata segelap malam itu melirik Quinn sekilas dan berjalan ke arahnya, "apa kau bisa menggunakan
Dua tubuh itu terhempas sangat keras di lantai yang keras. Xavier menarik tangan Quinn untuk menghindar dari serangan yang tanpa henti berdatangan dari segala arah. Gerakan Xavier begitu cepat hingga ketika ia berada dalam posisi melindungi Quinn, sang jenderal masih bisa menghindar dan menangkis serangan yang berdatangan dari segala arah. Itu setelah Xavier Knox melempar peledak kecil ke sudut ruangan hingga serangan itu berhenti. Xavier bernafas lega, Quinn yang berada di dalam pelukannya bangun. Wanita yang menjadi salah satu Seed dari keluarga Knox itu masih terlihat cantik walaupun dengan keadaan yang cukup berantakan. "Itu mengagetkanku." Dari pihak Quinn, ia tidak ingat apa yang telah terjadi kepada mereka, yang ia ingat hanyalah Xavier yang berlari ke arahnya, lengan yang melindungi dirinya dan selebihnya adalah rasa sakit di beberapa bagian tubuhnya setelah terhempas. Baru beberapa jam lalu ia dikejar dan hampir di telan hidup-hidup oleh Lizard, sekarang ratusan serangan me
Selain bisa menahan kekuatan besar, seperti namanya, batu Black Hole juga bisa digunakan untuk menyerap energi maupun hal-hal buruk. Seperti pedang bermata dua, sebuah pedang bisa digunakan untuk membunuh atau untuk menyelamatkan seseorang.Ia bisa menggunakan batu Black Hole yang ada pada dirinya untuk menyerap racun yang sudah menyebar di seluruh tubuh Xavier. Namun untuk melakukan itu, ia juga butuh kekuatan besar untuk mengaktifkan batu hitam itu. Dirinya hanyalah seorang wanita dengan bunga abu-abu. Sangat mustahil baginya bisa mengaktifkan Black Hole, selain itu, orang yang akan ia selamatkan adalah jenderal Xavier yang merupakan seseorang dengan level di kelas S. Bahkan dengan batu Black Hole bersamanya, ia masih tidak akan bisa menyelamatkan pria itu.Jenderal Xavier terbatuk lagi, "aku harus mematikan sistem pesawat ini sebelum meledak." Pria itu mencoba bangkit dengan kondisinya yang sangat buruk. Quinn menatap punggung yang bergerak lunglai ke arah kontrol, ia sendiripun m
Mata terang terbuka, langit-langit putih menyambutnya. Untuk beberapa saat, sepasang manik cerah itu hanya menatap jauh ke atas, kabut transparan seperti menutupi penglihatannya. Setelah berkedip beberapa kali, barulah manik terang itu bisa melihat dengan jelas. Bola matanya bergerak liar, menelusuri ruangan putih di sekitarnya.Ia seperti kembali ke masa lalu, ketika hari-harinya harus ia lewati di dalam ruangan putih. Hari yang berlalu menjadi minggu, dan minggu yang berlalu menjadi bulan, bulan pun berganti menjadi tahun.Wanita pemilih manik cerah itu panik, otaknya meneriakan ia tidak ingin berada di sana, ia harus pergi dan keluar dari ruangan itu. Tidak lagi ingin berada di sana.Ketika ia ingin bangkit, tubuhnya tidak bisa digerakkan, dan tangannya terhubung dengan mesin yang berkedip-kedip di sisi tempat tidur.Kepanikan tidak lagi bisa ia tahan, dengan segera wanita berbunga abu-abu itu melepaskan semua benda yang melekat pada tubuhnya, berusaha untuk pergi dari sana— yang s
"Tidak heran kerajaan sangat takut dengan jenderal Xavier, selain latar belakang keluarganya, Xavier adalah satu-satunya orang yang berani mengancam raja Daniel III secara terang-terangan, ditambah rakyat lebih memihak kepanya." Quinn mendengarkan dari atas tempat tidur, menarik selimutnya untuk menutupi kakinya yang dingin. "Kemiliteran dengan mudah menggulingkan raja dan mengambil alih istana, mengubah sistem Soul Planet dari kerajaan menjadi kemiliteran." Lanjut Yuer. "Kerajaan masih ada untuk mengingat tradisi dan kebudayaan. Keluarga kerajaan sudah ada sejak awal di Soul Planet, mereka menyambut manusia bumi dengan baik, memberi perlindungan dan tempat tinggal, hingga jadilah Soul Planet yang sekarang." menurut catatan yang ia baca, ketika bumi sudah tidak lagi bisa ditempati, banyak manusia bumi yang pergi ke planet lain, banyak dari mereka yang menjelajahi galaxy lain, menemukan planet baru untuk tinggal dan beradaptasi di planet itu. Namun tidak semua planet yang ditemukan
"Jacob Pan," mendapati tamu tidak diundang di kamarnya, tangan pucat milik Quinn menggenggam erat selimutnya di balik selimut. Dari sekian orang yang pernah bertemu dan berinteraksi bersamanya, Jacob Pan menduudki urutan pertama pria yang tidak ingin ia temui, semua itu karena pria ini memiliki niatan tidak baik pada dirinya, dan jacob tidak berniat untuk menyembunyikan itu semua dari Quinn. "Nona Flos, sekarang anda memanggilku tanpa embel-embel 'tuan' atau 'Mr.' seperti biasa, bukankah anda tidak sopan?" Jacob mendekat, asistennya meletakan bunga dan buah di meja sebelah kasurnya, sebelum keluar dari ruangan itu. Kini hanya dirinya dan Jacob yang tersisa. Jacob berhenti di sebelah tempat tidurnya, berdiri menampilkan senyum dan wajah rubahnya yang menjijikan bagi Quinn, menatapnya dengan sensual. Quinn menahan perutnya yang mual. "Atau... apakah nona Flos sedang mencoba memberitahuku bahwa kau memutuskan untuk menjadi istriku?" secar refleks, Quinn memundurkan wajahnya ketika Jac
"Sekarang, semua ini menjawab kenapa pemulihanmu berjalan sangat lambat. Energimu saat ini masuh jauh dari kata normal dan stabil, tidak ada peningkatan sejak kemaren. Hari ini aku berencana untuk melakukan pemeriksaan, sepertinya tidak perlu lagi." Quinn yang terlalu lama di rumah sakit juga heran. Tetapi ia hanya berpikir bahwa sebagai wanita yang memiliki Flower abu-abu, pemulihannya memang lebih lama dari yang lain, nyatanya tidak seperti itu."Ketika bond terbentuk, pasangan harus berada di dekat satu sama lain. Sentuhan ringan bisa memberikan perasaan puas bagi ikatan yang sudah terbentuk, dengan kondisi seperti ini, ditambah lagi tidak merasakan kehadiran orang lain, ikatan yang kau miliki menekan energi flower di dalam tubuhmu. Seperti seorang anak yang tidak diberi mainan, energimu sedang merajuk." walaupun jarang terdengar, namun bond bukanlah hal yang asing. Masih banyak orang-orang yang percaya dengan adanya soulmate dan mencoba untuk mencarinya.Namun bagi Quinn sendiri,
Dua hari kemudian, Quinn masih berada dalam kondisi yang sama. Berita baiknya, ia dikunjungi oleh Irish dan Seeli, beserta Cyan dan Nian juga berkunjung sebentar karena mereka masih harus memastikan toko beroperasi dengan baik. Melihat Irish yang tidak ketinggalan sedikitpun berita, mengetahui apa yang tidak orang ketahui megingatkannya akan bibinya— Yuer. Bedanya, Irish tahu hingga rahasia yang hanya diketahui beberapa orang saja. Berita buruknya, keadaan Quinn memburuk, baik mental maupun fisiknya.Hampir setiap jam Quinn serasa tidak nyaman dan terserang panik. Setelah itu tubuhnya akan sangat lelah hingga setiap kali dokter Kaile datang, ia akan mengatakan tidak ingin kembali ke ruangan putih itu. Bertemu lagi dengan teman-temannya, terutama Irish yang tidak lupa memberikan informasi terbaru untuknya. Termasuk dari kalangan bangsawan, "Sonia melahirkan anak perempuan prematur. Dia menginginkan anak laki-laki dan dia menyalahkan keluarga Knox atas kejadian itu. Terakhir kali aku d