Share

Make another tantrum

"Mana ada yang seperti itu. Organisasi ini tidak pernah mengumpulkan iuran dari anggota."

Dan, Edward langsung paham meski terlambat apa arti dari rasa tidak enak yang sedari tadi bergelantungan di depan matanya, mengingatkannya. Dia sudah masuk perangkap dua gadis licik itu.

Rosie mengulas senyum indah menawan yang mampu menerangi Palung Mariana sekalipun, "Kau yang bayar, Kak Edward." Dia berkata dengan santai sembari berdiri. Claire pun mengikutinya dan mereka berdua berjalan keluar dari restoran meninggalkan Edward di meja itu, masih memegang kertas sial yang menunjukkan harga serarus lima puluh ribu rupiah.

***

Setelah mengobati luka di wajah Claire, mereka mengantarnya ke lokasi audisi. Rencananya akan kembali menjemput gadis berbibir tebal itu setelah proses audisi selesai tiga jam lagi. Namun, ternyata ada perubahan rencana. Claire menelpon Rosie dan mengatakan dia tidak bisa pulang ke Jakarta hari ini juga. Audisinya diperpanjan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status