Share

Bab 21 - Dek enam belas

Kulihat Edgar terkekeh, aku balas mempelototinya.

“Jangan bilang, lo semalem nyuri kesempatan?” tanyaku seduktif.

“Haha, lo tuh gampang banget dibohongin ya! Mana ada gue nyuri kesempatan sama lo, ada juga lo tuh yang kesem-sem sama gue, kan?” tukasnya. Aku mengangkat alis mendengar perkataannya yang sungguh sangat percaya diri itu.

“Kesem-sem? Sama lo? Sorry ya! Nggak akan!” hardikku. Ia terkekeh geli mendengar jawabanku. Ini orang kenapa ketawa terus, sih?!

“Hati-hati jilat ludah sendiri, haha!” ejeknya.

Sementara aku hanya mendengus kesal mendengarnya. Lalu kudorong tubuhnya untuk keluar dari kamarku.

“Eh, tunggu! Jangan mar ...”

BRUK!

Sebelum ia sempat melanjutkan bicara, langsung kubanting pintu tepat di depan wajahnya. Ia menggedor-gedor pintuku dengan keras, namun kudiamkan. Huh! Biar saja, dia harus menerima ini karena sudah membuatku kesal!

“Kalo udah selesai mandi, temuin gue di dek enam belas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status