Share

Bab 27 - Gelombang

Aku panik mendengarnya terisak. Kucoba menyingkirkan tangannya yang sedari tadi menutupi wajahnya. Takut kalau dia benar-benar bersedih karena teringat Mamanya.

“Edgar, lo kenapa?” tanyaku hati-hati.

Kudengar ia terdiam. Aku semakin khawatir melihatnya.

"Edgar," panggilku lagi sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Tiba-tiba, ia membuka tangannya yang sedari tadi menutupi wajahnya dan kemudian tertawa terbahak-bahak. “Hahaha! Apa, sih. Gue nggak kenapa-napa, kok. Lo pasti ngira gue beneran nangis, kan? Huh, sorry ya! Nangis itu nggak ada dalam kamus gue!”

Sial! Lagi-lagi ia mengerjaiku. Huh! Sulit memang menjadi manusia berhati lembut sepertiku.

“Issshhh! Ngeselin banget, sih!” Kucubit perutnya dengan keras, ia meringis kesakitan. Aku segera berganti posisi menjadi duduk, lalu kuambil sebuah bantal.

Bug!

Kupukul wajahnya dengan bantal secara bertubi-tubi. Bukannya marah, ia malah tert

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status