Share

22. Pacar Rasa Pembantu

Adimasta berbalik dan mendekat pada Clarissa. Dia menunggu apa yang Clarissa ingin katakan.

"Aku mau minum es lemon. Jangan terlalu asem, jangan terlalu manis. Esnya ga usah banyak. Pakai cangkir yang gambar cewek warna biru gelap." Clarissa menyebut dengan cepat apa yang dia mau.

Adimasta menyimak lalu tersenyum. "Oke."

Kembali Adimasta berjalan ke arah pintu. Hampir sampai, terdengar lagi teriakan Clarissa. Lagi-lagi Adimasta balik dan mendekat pada Clarissa.

"Ada yang kurang?" Adimasta mengeluarkan ponsel. Dengan cepat dia mencatat yang tadi Clarissa minta sebelum dia lupa.

"Ngapain pakai dicatet? Ini bukan di kafe." Clarissa menggerutu.

"Biar ga salah. Sekarang apa lagi?" Tetap tenang, bicara satu satu. Adimasta memang.

"Mau cookies. Rasa coklat sama keju," ujar Clarissa.

"Oke. Ada yang lain?" Adimasta memandang Clarissa. Tangan kanan memegang ponsel, tangan kiri menaikkan kacamatanya. Tampan. Clarissa tak bisa mengelak. Adimasta tampan dan menarik.

"Itu dulu. Ntar aku kas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status