Share

76. Serangan Cinta yang Kesekian

Wajah Adimasta memerah. Tawa Clarissa sedikit membuat dia malu. Kenapa juga tiba-tiba dia katakan soal anak pada Clarissa? Masih jauh tentu saja bayangan sebuah keluarga untuk Clarissa. Dia gadis bebas. Dia akan melakukan yang dia mau. Berpacaran dan bisa menikmati kasih sayang Clarissa saja, itu sudah sangat bagus. Tapi menikah? Oh-oh, jangan cepat-cepat memikirkannya!

"Sorry ..." Adimasta menaikkan kacamatanya, meskipun tidak melorot juga.

"Kamu sudah mau punya anak, Pak Adi?" Clarissa masih ingin ngakak mengingat kata-kata Adimasta.

"Udah, ga usah dipikir. Aku memang ngaco," timpal Adimasta.

Dan saat itu Diaz muncul. Leganya, melihat dia datang.

"Di mana istriku?" Diaz bicara dengan cemas pada Clarissa dan Adimasta. Kompak, keduanya menunjuk ruangan di sebelah mereka. 

Diaz dengan cepat melangkah ke arah pintu, tepat pintu terbuka, seorang perawat keluar dari ruangan itu. Diaz bicara dengan perawat itu, bertanya tentang Anindit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status