Share

Mensana Inkonporisano

17

Pulang ke rumah dengan pikiran penuh dan tubuh yang lelah, aku langsung merebahkan diri di kasur dengan posisi telentang. Menatap langit-langit kamar bernuansa biru laut Samudera Hindia. Rasa kalut dalam hati yang masih merajai membuatku gundah dan butuh tempat untuk mencurahkan beban.

Tidak mungkin bila aku menceritakan tentang hal ini pada orang tua. Mereka pasti akan kecewa, dan takutnya akan berimbas pada Aleea bila dia berkunjung ke sini.

Sesuai pembicaraan kami tadi, mulai sekarang aku tidak akan datang ke rumahnya. Aleea-lah yang akan berkunjung ke sini atau ke kafe bila ingin menemuiku. Selain karena aku takut penolakan dari Om Yoga, rumah Aleea yang sepi mungkin akan memancing kami untuk melakukan hal yang terlarang.

Oleh karena itu, kami memutuskan untuk berpacaran di rumahku saja. Selain karena di sini selalu ada adik-adik, Aleea juga tidak mau bila aku kembali ditekan papanya. Namun, ternyata feeling seorang ibu itu kuat banget, ya. Saat makan malam, Mama memandangik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status