Share

Luka 63

Sebuah pelukan hangat Mas Ryan berikan saat aku mematut diri di depan cermin. Sebentar lagi acara pengajian di mulai,dia terlihat tampan dalam balutan baju koko ber warna krem dan juga sarung berwarna dasar hitam.

"Sudah cantik," ucapnya sambil mengecup pipiku.

"Mas juga terlihat sangat tampan," balasku padanya.

"Selepas acara, langsung pulang ya."

"Terserah Mas, aku ikut saja." Aku membalikkan badan hingga kami berdiri berhadapan.

"Selesai jam berapa?"

"Mulai aja belum, tanya selesai," ucapku, Mas Ryan terkekeh.

"Sayang," panggilku padanya. Pria itu mengangkat alisnya. "I love you."

Senyum lebar nampak di wajah tampan itu.

"I love you too." Kecupan hangat menyapa keningku.

"Keluar?"

"Belum apa-apa sudah keluar, mana enak," ucap Pria itu, sesaat aku mencerna maksudnya. Seketika cubitanku mengarah ke perutnya, Mas Ryan terkekeh.

"Ih, geli. Apaan sih," ucapku manyun. Tak mengira dia bisa bercanda seperti itu.

"Katanya yang geli itu yang enak sayang," tambahnya lagi, yang membuatku tam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status