Share

Luka 64

"Aduh sakit, sayang." Aku mengaduh ketika Mas Ryan menarik bibirku, dengan bibirnya gemas.

"Salah siapa kamu cantik, ngegemesin lagi," ucapnya.

"Ihh, apaan sih." Aku tersipu, wajahku menghangat.

"Makasih ya, boleh nambah kan?" tanyanya, alis itu bergerak naik.

"Apanya?" Aku mengerutkan kening.

Alis pria itu bergerak naik turun, dengan senyum jail. Seketika aku paham yang dimaksudnya. Kami masih di atas ranjang, dibawah selimut yang sama. Lengan pria itu aku jadikan alas kepala, dan posisi tubuhku miring menghadapnya.

"Sayang, aku suka anak kecil," ucap Mas Ryan tiba-tiba.

"Sama," jawabku kemudian.

"Lebih suka lagi, kalau bikin anak kecil." Mas

Ryan terkekeh saat aku menyembik setelah mendengar candaanya.

"Heem, emang maunya Mas itu."

"Kamu juga kan?"

Aku menggigit bibir bawah, dan memainkannya. Wajahku kembali menghangat. Setelah satu babak terlewati sepertinya akan berlanjut ke babak selanjutnya. Mas Ryan memiringkan badan hingga kami saling berhadapan. Dengan cepat Ia memangkas ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status