Share

Hampa

“Enggak bisa Dil, aku mencintai kamu. Mana bisa begitu.”

“Maka berjuanglah di pengadilan nanti.”

“Jelas aku akan kalah. Aku yang begitu bodohnya mengabaikan hakmu bertahun-tahun bagaimana bisa aku akan mencegah perpisahan ini tanpa keikhlasan darimu.”

“Ini ambil semuanya, aku enggak butuh ini Dil. Baru 3 hari enggak melihat kamu di rumah, hidupku kacau Dil, lalu bagaimana ke depannya harus hidup tanpa kamu,” ucapku seraya menyerahkan dompet ke tangannya.

“Mas, hidup itu pilihan. Kamu memilih untuk hidup bersama Ibumu bukan, maka jalani saja pilihanmu. Mari berjalan masing-masing Mas, ini aku kembalikan dompetmu, permisi.”

“Dil, tunggu.” Kuraih lengannya, lalu merengkuhnya, semakin erat. Dia tak menolak juga tak membalas pelukanku, dia hanya diam tak bergerak, bagai sebatang kayu.

“Kamu masih mencintai Mas kan, kenapa malah memilih berpisah.”

“Cin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Enak bgt lu ngomongnya pengen kembaran waktu lebaran seolah ndak ada apa2
goodnovel comment avatar
nanik yuliani
good story
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status