Share

RENCANA

Hendri mencekal tangan Rena saat wanita itu hanya berjalan melewatinya saat ia mencegatnya di depan tempat kerjanya. Hatinya terus terasa panas setelah ia memergoki wanita yang menjadi incarannya tengah duduk bersama lelaki lain. Ia merasa jalannya untuk merebut hati Rena semakin sulit karena saingannya sekarang bukan hanya Danu.

“Makan sama siapa tadi siang?” tanya Hendri ketus.

“Lepas, malu dilihat orang!” Rena mendelik tajam seraya berusaha melepaskan tangannya.

“Siapa lelaki itu?”

“Oh, itu orang yang nolongin Hafiz dan Hana kemarin,” jawab Rena santai.

“Akrab banget!” sindir Hendri.

“Ya namanya sedang berterima kasih ya harus dengan cara baik. Ada yang salah?” Rena berbicara sesantai mungkin.

“Dia menemui kamu di sini untuk meminta kamu berterima kasih, gitu? Apa enggak kebalik?”

“Kamu kenapa, sih?” Rena mulai sebal dengan pembicaraan Hendri yang mulai ngelantur. Jika saja mereka sedang tak berada di depan kantor dan di tepi jalan, ingin rasanya Rena mendebatnya seperti biasa.

“A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status