Share

Bab 64

“Iya Mamang juga sama, penasaran pengen ikut. Katanya pelanggan tokonya rata-rata para cewek cantik.” Mang Parmin malah terkekeh. Aku pun tertawa sambil berjalan menuju toko kue yang baru buka itu. Selain penasaran rasa kue yang kata Mang Parmin enak, juga penasaran sama sosok yang katanya pernah viral karena status duda ganteng yang disematkan padanya. Cuma pengen tahu, gantengan mana sama Papanya Unda?

Toko kue tersebut tak terlalu besar. Hanya kisaran tiga kali empat. Berada di dekat salah satu area podomoro yang sudah berdiri sejak beberapa tahun silam. Keluar dari mobil, hembusan angin pesawahan terasa menerpa wajah.

Di wilayah yang aku lewati sekarang masih tersisa area-area pesawahan. Hijau terhampar selang-seling dengan bangunan perhotelan, restoran dan deretan pemukiman. Kotaku tumbuh pesat semenjak dua kawasan industri besar cukup mendominasi di area barat kabupaten ini. Mengubah hutan-hutan menjadi bangunan-bangunan kokoh. Perlahan peradaban berubah seiring dengan berubahn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
dianrahmat
huhuhu... ikut prihatin. sikap lembut Bara sebenarnya nurun dari mamanya. untung matrenya & egois si mama gak ikut nurun dari si mama. smg Bara cepet dpt istri yg sebaik Jingga.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status