*** Matahari terbenam di ufuk barat saat Dara, Adam, dan Kana tiba di rumah Riky. Suasana tenang, tetapi tegang, seolah-olah mendahului pertemuan yang penuh kenangan dan penyesalan. Riky membuka pintu dengan senyuman kecil. "Selamat datang." Mereka masuk ke rumah yang penuh kenangan, di mana setiap sudutnya menciptakan jejak-jejak waktu. Riky mempersilakan mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Dara memandang sekeliling, mengenang momen-momen pahit yang pernah ada di sini. "Bagaimana keadaan Mama Zea?" tanya Adam dengan nada khawatir. Riky menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Dia tidak ingin bertemu siapa-siapa. Menutup diri sepenuhnya. Kepergian Sarah telah menghancurkannya." Kana menaruh tangannya di pundak Dara, memberikan dukungan yang dibutuhkan. Riky melanjutkan, "Aku menyesal, sangat menyesal. Tidak hanya karena Sarah, tapi juga karena semua yang terjadi pada kalian, Dara, dan kamu, Kana. Aku kehilangan begitu banyak, dan aku menyadari betapa bodohnya aku dulu.
Jakarta, 21 Desember 2022, jam 22.00“Kenapa? Mas mau menceraikanku?” Dara menatap suaminya dengan perasaan tak karuan. Kakinya terasa tidak berpijak saat dia mendapati Adam dan Sarah sedang bermesraan, di kamarnya.Hatinya tambah teriris saat tadi kedua anaknya ketakutan saat dia mengamuk dan menampar Sarah. Hati ibu mana yang tidak terluka mendapati buah hatinya yang lahir dari rahihmya malah membela wanita lain. Dia adalah ibu kandungnya, kenapa kedua anaknya itu malah menangis dan memeluk wanita itu? Seharusnya dirinya lah yang mendapat pelukan dan kekuatan itu!Dara masih menatap nanar suami dan Sarah, kakak kandungnya itu. Dia masih belum percaya ternyata kakak kandungnya yang sangat dia percaya tega menusuknya dari belakang! Sarah bahkan mencuri kedudukannya, bahkan tempatnya di hati suami dan anak-anaknya. Bagaimana ada seorang wanita berhati iblis seperti kakaknya itu?Adam menghela napas berat. Dia membelai kepala kedua anaknya itu dengan lembut. Dan matanya menatap Sarah de
“Sayang, ada apa?” Dara langsung membuka kedua matanya, dia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya dan ini adalah kamarnya. Ini bukan mimpi, kan? “Sayang, kamu mimpi buruk?” Suara Adam membuyarkan lamunan Dara, dia langsung menatap suaminya, dan dia pun menangis, memeluk suaminya erat. “Ini bukan mimpi, kan?” tanyanya terisak. “Kamu kecapean karena kemarin sibuk ya, Sayang?” suaranya lembut, pria itu mengecup puncak kepala Dara lembut. “Mas Adam... kamu masih mencintaiku, kan?” Dara malah bertanya ke hal lain. Adam semakin bingung, dia langsung menatap istrinya. Dia melihat ada kegelisahan luar biasa di mata indah itu. Air mata terus saja mengalir di kedua pipi Dara. Adam menghela napas pendek, dia menghapus air mata itu dengan jemarinya. “Pertanyaan yang kamu juga tahu jawabannya, Sayang,” balasnya tersenyum hangat. “Mas Adam masih menganggap aku menarik, kan?” Adam semakin tidak mengerti, alisnya pun terangkat. “Sebentar, Mas ambilkan minum dulu buat kamu, Sayang.” Pria it
Dara tersenyum melihat kedua anaknya yang terus saja berkicau sepanjang jalan. Dia terus saja konsentrasi dengan kemudinya. Rasanya sudah sangat lama... mungkin sangat jarang baginya untuk mengantar si kecil ke sekolah. Dara terlalu sibuk dengan bisnis kecantikannya, apalagi produk skincare-nya sangat booming sampai ke negara tetangga.Waktu untuk anak-anak pun otomatis sangat berkurang. Setiap hari hanya sibuk memikirkan peluasan bisnisnya di Asia.“Bunda, nanti sore jemput kami, kan?” tanya Kai.“Hmm... nanti Bunda lihat dulu jadwalnya ya, Nak.”“Oh, oke. Kalau Bunda sibuk nggak apa-apa, nanti Kai diantar sama Tante Sarah saja,” balas Kai.Kening Dara mengernyit saat Kai mengatakannya. “Tante Sarah? Kai dan Suri selalu pergi sama Tante Sarah, ya?”“Iya. Kemana-mana kita selalu diantar sama Tante Sarah. Kan Bunda yang bilang kalau hanya Tante Sarah yang bisa menggantikan Bunda.” Kai menjawabnya dengan polos.Deg!Jawaban Kai tadi membuat hati Dara tidak karuan, dia sampai tidak menya
***“Ternyata, dia tahu semua jadwalku,” ucap Dara. Dia membaca semua hasil laporan yang Axel berikan padanya. Wanita itu tentu saja terkejut karena tidak menyangka kakak kandungnya memata-matainya dan juga menyelidiki segala aktifitasnya.“Bukan hanya tahu tentang jadwal Bu Dara saja, bahkan jadwal Pak Adam pun, dia tahu. Dan juga... “ Axel berhenti, dia merasa tidak enak mengatakannya karena tahu kalau target dari atasannya itu adalah kakak kandung dari Dara sendiri.“Dan juga apa?”“Sepertinya kakaknya Ibu selalu muncul dimana Pak Adam sedang melakukan aktifitas, termasuk ketika suami Ibu sedang berada di luar kota,” balas Axel.“Jadi dia sengaja mencari perhatian suamiku?”“Dugaan saya seperti itu, saya melihat kalau Bu Sarah selalu menggunakan waktu kosong Pak Adam untuk menemuinya, termasuk saat Pak Adam sedang menginap di hotel waktu minggu kemarin di Bali.”“Bali? Jadi kakakku juga terbang ke Bali minggu kemarin? Itu dia sengaja biar bisa bertemu dengan suamiku?” tanya Dara te
***“Mas Adam?”Adam tertegun dan dia langsung mengibaskan tangannya yang dari tadi Sarah pegang. Dia berdiri dan menatap istrinya yang saat ini sedang melihatnya dengan datar.“Sayang, kamu ada di sini?” tanya Adam.Dara mengangguk kecil, sebelum menjawab dia melihat ke arah Sarah. “Iya, aku ada keperluan sebentar sebelum menjemput anak-anak ke sekolah,” balasnya. Lalu dia pun tersenyum. “Kak Sarah ternyata benar ada di sini, tadi kata Mas Adam ada kakak di sini, jadi aku sekalian saja mampir. Kita sudah lama tidak bertemu. Aku rindu dengan kamu Kak.” Dia sengaja mengatakannya di depan keduanya.Sarah tersenyum kikuk, dia tidak tahu kalau Adam ternyata memberitahukan pada Dara kalau pria itu sedang bersamanya.“Iya, Dara. Kakak juga nggak sengaja bertemu Adam, sekalian saja Kakak makan siang dengannya,” balas Sarah dengan tenang. “Nah, karena kamu sudah ada di sini, bagaimana kalau kita makan siang bersama? Sudah lama kita nggak bicara santai seperti ini. Kamu sangat sibuk dengan bis
***Adam tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya. Ucapan Dara tadi siang membuatnya gelisah. Dara seperti menyembunyikan sesuatu darinya. Apa Dara tahu semuanya saat kejadian di Bali? Atau Sarah diam-diam memberitahukan Dara tentang ketidaksengajaan itu?Kejadian saat di Bali, murni hanya sebuah kecelakaan dan dia pun tidak menganggap insiden itu adalah sebagai perselingkuhan.Kedua matanya menerawang, dia ingat kejadian minggu kemarin saat dia dan Sarah sedang menyelusuri Pantai Kuta.Flashback... “Sudah sangat lama, ya... ““Lama apanya?” tanya Adam. Dia dan Sarah menyelusuri bibir pantai bersama. Pria itu menemani Sarah karena wanita itu tak sengaja bertemu dengan Leon, mantan suaminya.“Kita tidak bicara sedekat ini dan juga hanya berdua,” balas Sarah.Adam masih tidak mengerti. “Memangnya maunya kamu kita bicara seperti bagaimana?”“Ya, begini. Hanya
***Pikiran Adam sangat kalut, dia masih gelisah memikirkan istrinya. Sikap Dara yang mendadak berubah. Dan juga kesalahan dirinya karena tanpa sadar telah berkhianat pada wanita itu. Maka, saat ini dia memutuskan untuk bertemu dengan sahabat karibnya, Reno. Reno lah yang paham bagaimana dirinya.Toh Dara mungkin belum kembali ke rumah malam ini karena yakin istrinya itu sibuk dengan bisnisnya. Apalagi bisnis Dara saat ini sedang sampai puncaknya. Bisnis Skincare milik istrinya pun punya banyak cabang sampai ke Asia Tenggara. Dara adalah satu satu pebisnis wanita nomor 1 di negara ini.Adam memutuskan untuk berbicara dengan Reno di salah satu cafe langganan mereka. Adam ingin meminta pendapat sahabatnya itu karena dia tahu bagaimana bijaknya Reno dan sahabatnya itu memang memiliki pemahaman agama jauh lebih baik dari semua yang dia kenal.“Reno, maaf aku agak telat,” ucap Adam. Dia langsung duduk dengan memasang wajah yang lelah.