Share

6O. KEPUTUSAN TERBERAT

6O. KEPUTUSAN TERBERAT

MIRANTI

Kuhentikan pelarianku di hamparan rumput. Tanah lapang ini akan menjadi saksi betapa hancurnya hatiku. Taman di area rumah sakit dalam keadaan sepi. Adzan magrib berkumandang, menandakan hari akan berubah menjadi gelap. Begitu juga dengan kehidupanku.

Langkah terseok menuju masjid yang tak jauh dari tempatku berdiri. Aku ingin mengadu kepada sang pencipta. Namun kaki terasa berat untuk melangkah. Lunglai dan tak bertenaga. Mencoba kembali melangkah, tapi tidak berhasil. Tubuh terasa terpaku.

Aku hanya bisa menangis. Kenapa garis hidup begitu kejam. Saat kebahagiaan menghadang di depan mata, tapi tak mampu kugapai. Tubuh berguncang. Membiarkan airmata menetes sesuka hati. Aku seorang diri. Tak ada yang akan melihatku sebagai wanita yang cengeng. Sedikit mengeraskan suara tangisan. Hati ini sangat lara.

Suasana yang sepi dan mencekam, tak kupedulikan. Tak takut menghadapi apapun. Bahkan hantu bergentayangan sekalipun ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Carel Catrina
how stupid is Meranti... not ashamed of children and age.. rich ABG even more than ABG behavior.. really embarrassing
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status