Tidak tahu dengan cara apa Warren bisa membalas kebaikan Alexander. Kendati begitu, Alexander sama sekali tidak mengharapkan balasan apa pun.“Alex, kau berhak mendapatkan dua puluh persen saham WR-Oil,” ujar Warren.Mendengar itu, Alexander tersedak daging kambing. Segera dia meneguk air putih lagi. “Guru, aku tidak berharap apa pun dari mu. Aku tidak bisa menerimanya.”Valuasi WR-Oil, jika berada pada titik tertinggi, bisa mencapai belasan milyar dollar bahkan lebih. Alexander bisa punya uang dari sana setidaknya dua milyar dollar dan itu tentu saja angka yang sangat besar.“Aku tidak bisa menerimanya, Guru.”Warren cepat memotong, “Aku menghadiahkannya pada mu. Sekarang kau sudah berhak menjadi salah satu pemegang saham di sana. Tidak perlu ada lagi yang perlu kita bicarakan. Semua orang di sini menjadi saksi.”Karena terus dipaksa, Alexander pada akhirnya tidak bisa menolak lagi, maka dengan begini dia resmi menjadi pemegang saham minoritas di perusahaan minyak terbesar di Winland
“Jangan!” sela Mike buru-buru. “Jangan pernah katakan pada siapa pun tentang keberadaan kami di sini, Alex. Jangan ada yang tahu. Termasuk Lennox. Aku bukan satu-satunya solusi. Yakinlah, kau bisa mengatasi permasalahan yang ada di Black Horns seperti kau bisa mengatasi permasalahan yang ada di WR-Oil.”“Tapi aku kepalang terlanjur memberi tahu pada beberapa orang bahwa kalian masih hidup.” Alexander tidak bisa berbohong pada gurunya.Mendengar itu, lima guru Alexander pun cukup tercengang. Mereka inginnya merahasiakan keberadaan mereka sampai nanti akhirnya pelaku penculikan bisa ditemukan.Namun, Alexander punya rencana berbeda. “Maaf kalau aku lancang. Begini.” Alexander mengawasi satu per satu wajah gurunya, lalu pandangannya terhenti pada Mike Ali. “Guru, aku mengabarkan pada Master Lennox bahwa kau masih hidup biar dia termotivasi dan bersemangat untuk mengatasi masalah yang ada di sana. Ketika dia tahu bahwa kau ternyata masih ada, aku melihat dia memang agak kaget dan tidak pe
Lima guru Alexander hingga saat ini tidak tahu bahwa Alexander telah menjadi Kesatria Naga. Mereka tahunya Alexander hanyalah murid biasa dan telah sukses menjadi Panglima di militer. Tapi mereka tidak tahu bahwa Alexander bukan lagi manusia biasa dengan kekuatan biasa, melainkan punya kekuatan super yang tidak dimiliki oleh manusia umumnya.Selama ini Alexander merahasiakannya, hingga saat ini, dan pada akhirnya dia tidak mampu menyimpan rahasia ini karena dia yakin bahwa suatu saat nanti mereka akan pasti tahu juga.Acara makan siang telah usai.Sinar mentari menyelinap masuk dari pintu goa. Terdengar suara binatang hutan. Sebagaimana suasana pulau yang sepi dari kehidupan, bagi mereka yang tidak terbiasa, pasti akan ketakutan. Namun, mereka sudah terbiasa dengan suasana seperti ini.Alexander menarik napas dalam-dalam kemudian berkata, “Aku mencari Pohon Buah Naga Emas.”Warren, Mike, John, James, dan Evans terperangah.“Dari mana kau tahu tentang pohon itu?” tanya Warren kaget.“S
John tidak hanya melihat, tapi juga turut meraba dan merasakan sendiri apa saja yang ada di dalam ruangan. Matanya berbinar terang. “Semua ini asli. Mahakarya yang sungguh luar biasa.”Warren, Mike, James, dan Evans hanya bisa terbengong. Dengan begini berarti omongan Alexander memang benar dan terbukti. Bukan omong kosong belaka. Meski hanya ruangan kosong, ini bisa menjadi dasar utama yang menguatkan cerita bahwa Kerajaan Naga Emas memang benar-benar ada. Namun, bukan itu topik utamanya. Hal yang bikin mereka bertanya-tanya adalah tentang pusaka yang ditemukan Alexander. “Di mana?” tanya John. Alexander membuka sebuah pintu rahasia lagi. “Di sini.”Ruangan tersebut jauh lebih sempit lagi. Lempengan emas itu menempel di dinding dan tidak bisa dilepas. “Aku sudah berusaha melepasnya tapi tidak bisa,” ujar Alexander. Mereka membaca apa yang tertulis di sana. Cara untuk menjadi Kesatria Naga. Mulai dari level Uno, lalu Dos, dan Tres. Serta langkah-langkahnya. “Tidak ada yang l
Tidak mudah untuk menemukan di mana keberadaan pohon Buah Naga Emas dan Sumber Mata Air Suci sebab Pulau Lambora sangat luas. Perlu waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan agar bisa menemukannya.Lima guru Alexander sepakat akan turut membantu dalam proses pencarian. Jadi total ada tiga belas orang yang terjun dan menjelajahi semua sisi pulau.Beragam rintangan pun dilewati, menghadapi binatang buas, merintangi sungai, dan memeriksa setiap sisi hutan.Tepat di hari ketiga.Kolonel Walter Rauf berhasil menemukan di mana letak pohon tersebut.Hari itu juga mereka berkumpul di lokasi, lebih tepatnya di sebuah tanah yang cukup luas, terhimpit di antara tiga pohon lain, pohon yang selama ini dicari pun akhirnya diketemukan.“Tidak salah lagi. Ini adalah pohonnya.” Alexander memperhatikannya secara seksama.Hanya ada satu buah naga berwarna emas menggelantung di pohon kecil tersebut.Alexander mengucapkan terima kasih kepada Kolonel Walter yang telah berhasil menemukannya.Dan di hadapan s
“Jenderal, kami mendapat kabar bahwa istri Anda, Gabriella, sedang menderita di rumah setelah kepergian Anda selama ini. Dia tersiksa. Sebaiknya Anda langsung pergi menemuinya sekarang juga,” ungkap seorang ajudan.Suara dan getaran dari baling-baling Helikopter itu perlahan meredup. Pintu terbuka, kemudian turunlah seorang pemuda berusia tiga puluh tahun yang mengenakan seragam militer. Hanya saja semua orang di sana tidak bisa mengenalinya karena dia menggunakan topeng emas bermotif naga untuk menutupi wajahnya.Hari ini merupakan hari yang sangat spesial bagi semua masyarakat di negara Winland, terutama di Kota Redchester. Di markas besar militer, semua orang penting menyambut kedatangan satu pahlawan baru bagi negara yang telah berjuang dengan penuh keperkasaan. Pahlawan itu bernama Alexander Yang Agung!Presiden dan Panglima menjura, memberikan penghormatan untuk Alexander, lalu diikuti oleh semua jajaran pemerintah dan para perwira tinggi militer.“Selamat datang, Pahlawan Besa
“Dilamar? Siapa yang melamarnya, Bu?” tanya Alex terkejut. “Keponakanku, Letda Martin Scott! Dia baru saja selesai dari pendidikan militer dan boleh menikah. Bulan depan acara pernikahannya akan dilangsungkan.” Dia lalu membanggakannya. “Martin dan kau, ibarat rumah mewah dan kandang ayam. Martin jauh lebih baik dari pada kau karena dia berasal dari militer. Ingat, dia sudah Letnan Dua lho! Sementara kau? Haha! Kau hanya pakai kaos putih polos dan celana chinos abu-abu. Menyedihkan!” ledek Winnie sambil terkikik geli.Tidak lucu. Sangat tidak lucu.Alexander geram. Dia maju selangkah dan ingin langsung masuk ke dalam rumah, tetapi Winnie merapatkan tubuhnya pada pintu sehingga tidak ada celah bagi Alexander untuk masuk.“Untung Gabriella belum punya anak dari mu, Pria Payah!” cacinya sarkas. Winnie mengerutkan bibirnya dengan penuh kebengisan lalu meneruskan dengan nada remeh, “Lebih baik kau tidak usah lagi datang ke sini! Gabriella akan sangat bahagia jika menikah dengan Martin. Eh,
Alexander tetap ramah dan sopan. “Betul, aku Alex Luther. Ayah apa kabar?”Namun, Pablo tidak juga menyambut baik kehadiran Alexander di rumahnya. Karena sudah sering dicuci otak oleh omongan persuasif istrinya, dia juga memendam kebencian dan rasa muak pada Alexander. Dulu Pablo juga kerap memberikan serangan dan perlakuan tak pantas pada Alexander serta berkeinginan kuat agar Alexander bercerai lalu pergi. Itulah kenapa pria yang sudah beruban dan baru berusia lima puluhan itu tidak senang begitu melihat kehadiran Alexander.“Bagaimana ceritanya kau bisa balik? Kami pikir kau sudah mati.” Pablo tidak bisa menahan ekspresi terkejutnya. Dia sangat syok dan sampai memegangi rambutnya. “Ceritanya panjang, Ayah. Yang penting, aku sudah kembali. Maafkan karena lebih dari satu tahun aku menghilang tiada kabar. Sekali lagi, maafkan aku.” Alexander menunjukkan ekspresi merasa bersalah meskipun sebenarnya dia tidak sepenuhnya bersalah. Kepergian dirinya dan perpisahan dengan istrinya bukan b