Share

85. Sophie menderita setelah perang

Semua penonton berduyun-duyun keluar dari gedung teater dengan pikiran yang bermacam-macam soal pertunjukan barusan.

Namun, Alexander pun punya pikiran tersendiri. Sophie bukan hanya teman kampus, tapi juga tetangga dekat. Bisa jadi Sophie tahu tentang keberadaan orang tuanya sekarang.

Alexander memberanikan diri masuk ke belakang panggung tanpa rasa canggung sedikit pun.

“Sophie, apa kabar?” sapa Alexander dengan wajah penuh keakraban.

Melihat pria tampan di hadapannya yang tiba-tiba saja menyapanya, Sophie tertegun sambil merapikan rambutnya yang pendek sebatas pundak, secara tentara wanita memang punya rambut demikian.

Cukup lama dia memperhatikan wajah Alexander. Dia berkata terbata dan ragu. “Alex? Alex Luther?” Sophie mengangkat alisnya sedikit ke atas dan fokus meneliti wajah Alexander.

Alexander mengangguk sekali. “Ya, benar. Aku Alex Luther, tetangga sekaligus teman kampus mu.”

Sophie sebenarnya ingin mengganti busananya tapi tidak jadi, lalu melangkah pendek dan masih saja m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status