Tugas Alexander yang menginginkan Spectra bergabung dengan Black Horns tidak mungkin dibatalkan lantaran dia tidak mungkin ingkar janji sama Neilson. Hanya saja, sepertinya dia bakal mengubah jalannya rencana. Dia batal menyambangi markas Black Horns besok hari esok dan sebagai gantinya adalah Black Horns akan menemui dia. Pasalnya, baru saja Alexander menerima panggilan telepon dari Farrell. Isi percakapan tersebut berisi tentang bocornya rahasia kejahatan Lennox yang hendak menyiksa Alexander. Agen rahasia milik Alexander berhasil membocorkan rahasia tersebut sehingga Alexander segera merancang Plan lain. Sesuai informasi dari Farrell tersebut bahwa Gavin terlibat dalam perkara ini dan menjadi dalang utamanya. Mengetahui hal itu, Alexander tidak perlu heran karena dia pun tahu kalau Gavin memang dendam pada dirinya. Seandainya besok Alexander pergi sendirian ke markas Black Horns, bisa jadi dia akan mati, dan dia akan mati di hadapan Gavin. Namun, hal itu tidak mungkin terjadi de
Meski pada awalnya sempat ragu, namun karena terus dibujuk dan dirayu oleh Gavin, pada akhirnya Lennox bersedia menuruti kemauan dari Alexander yang meminta agar Black Horns menyambangi tempat berkumpulnya Spectra. Menurut Gavin, ini merupakan momen pas untuk membalaskan dendam. Rencananya adalah dengan mata kepalanya sendiri dia bakal menyaksikan Black Horns menghabisi Alexander, lalu pada saat Alexander hampir mati, barulah Gavin bilang sesuatu sebagai kalimat perpisahan dan setelah itu dia pun membunuh Alexander dengan tangannya sendiri. Dengan cara itulah dia dapat dianggap sebagai anak yang berbakti kepada ibunya. Apa untungnya bagi Lennox dan Black Horns? Pertama, mereka menagih janji Gavin. Kedua, mereka memulangkan Leon dari tangan Spectra. Karena dorongan kuat dari Gavin, pada akhirnya Lennox pun mengiyakan permintaan dari Alexander, meski pada awal kesepakatan di antara mereka adalah Gavin mengunjungi markas Black Horns di sore hari, seorang diri. Agenda berubah. Kenda
Garrix tetap tidak dipedulikan oleh Neilson meskipun dia mendesak berulang kali agar mengurungkan rencana gila ini. Dadanya berdebar saat melihat semua anggota Black Horns telah berada pada tempatnya masing-masing. Tidak ada sisa jarak lima meter kecuali di sana berdiri satu orang anggota Black Horns dengan menenteng senjata api atau senjata tajam. Semua titik telah dikuasai.Menyaksikan semua itu, Garrix tak banyak komentar lagi, kecuali cuma bisa pasrah dan menyerah dengan keadaan, serta berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk menimpa menimpa mereka. ‘Sial! Ini semua gara-gara Alex Luther si goblok!’ umpatnya dalam hati. Sementara itu, puluhan anggota Spectra yang sejalan dengan pikiran Garrix pun sama juga, pasrah ketika menyaksikan markas mereka habis kena kepung oleh Black Horns. Jika mereka membuat gesekan sedikit saja, tamat! Di waktu yang bersamaan, lebih tepatnya di dalam ruangan pertemuan, di sana Alexander dan Leon sudah dari tadi menunggu. Leon tak berekspresi apa pu
Berbeda dengan Mike Ali yang rendah hati dan tidak hobi show off, sebaliknya, Lennox Holyfield cenderung arogan dan selalu tampil percaya diri membanggakan apa yang dia punya. “Tidak ada yang lebih besar dari pada Black Horns,” koarnya. …Hanya langit yang menjadi batasnya jika dia diberi kebebasan memimpin dalam yang lama… Quotes itu pantas disematkan di jidat Lennox yang sombong dan angkuh. Lennox melemparkan pandangan menohok ke arah Neilson dan berkata dengan tegas. “Neilson, jika kau buat masalah denganku, mudah saja bagiku membumihanguskan tempat kotor dan terkutuk ini! Aku sangat mudah melenyapkan Spectra dalam waktu yang singkat. Aku hebat. Aku berkuasa. Apa kau mengerti?”Tidak punya pilihan, Neilson cuma bisa manggut-manggut. “Ya. Mengerti, Master.”“Bagus. Bagus kalau kau mengerti.”Kenapa Lennox selalu dipanggil dengan sebutan ‘Master’? Nanti dunia akan tahu! Ingat, dia satu level di bawah Mike Ali! Tidak ada satu pun yang boleh meremehkan dia!Namun, dia dibenci kar
“Untuk apa Spectra melawan Lox? Seperti apa yang sudah kau ketahui, Master, bahwa Spectra bermaksud menyelamatkan nyawa Leon, lalu membawa Leon kepada kalian.” Alexander terus mengangkat nama Spectra agar terlihat bagus di hadapan Lennox. “Aku sekedar menyampaikan bahwa Spectra bukanlah kelompok gangster penakut dan lemah. Terbukti mereka bisa memenangkan pertempuran kemarin.”Meskipun Alexander masih saja meninggikan nama Spectra, tetap saja Lennox tidak begitu peduli. Baginya kebaikan Spectra yang telah menyelamatkan nyawa Leon dan keberhasilan Spectra menaklukkan Lox tidak patut dibanggakan. Namun, dia berkata dengan sok diplomatis, “Ya. Kerja bagus. Dua hal tersebut telah masuk dalam pertimbanganku. Aku tidak mungkin melewatkannya. Bisa jadi, ke depannya kalian akan lebih hebat dari pada sekarang.”Mendengar kalimat yang sebenarnya biasa-biasa saja barusan, dada Neilson merasa lapang. Dia rasa, Lennox barusan telah memuji Spectra. Dengan mata berbinar dia berkata senang, “Aku men
Alexander menyuruh Leon agar lebih dekat bersama mereka. “Leon, ceritakan pada kami bagaimana kau, selaku keturunan Mike Ali, mendapatkan perlakuan kurang baik dari Black Horns.”Baru saja tadi mereka telah bersepakat, kini Lennox dibuat berang saat dipaksa membahas tentang bagaimana Leon diperlakukan.Dan bagi Leon sendiri, ini tentu saja merupakan kesempatan untuk membongkar siapa sebenarnya Lennox. Di hadapan semua orang, dia pun bersaksi, “Aku kecewa terhadap apa pun dari mu. Semuanya. Alasannya, selama enam tahun belakangan ini aku selalu resah dan menahan sabar atas perlakuan tidak adil mu padaku. Jika semua orang di Black Horns berpikir bahwa kau adalah bos yang baik dan memperhatikan nasib dan keadaan putra Mike Ali, itu merupakan hoaks besar. Sebagai contoh, dua peristiwa sebelumnya, ketika aku mengharapkan bantuan di saat aku menderita dan bahkan hampir mati, ke mana kalian? Terbaru adalah kasus yang kemarin. Parahnya, kau sangat sulit dihubungi! Ke mana tanggung jawab mu se
Lennox sangat tercengang saat merasakan kekuatan yang maha dahsyat dari seorang Alexander. Karena sudah merasakannya sendiri, dia pada akhirnya membenarkan apa yang pernah dibilang oleh Gavin tentang kehebatan Alexander, soal bagaimana mesti selalu waspada sebab Alexander tidak bisa dianggap remeh. Ketika tadi Lennox menghantamkan pukulan keras tapi diblock dengan sangat bagus oleh Alexander, saat itu Lennox merasakan sedikit nyeri pada tangannya. Rasanya, dia seperti meninju bongkahan besi. Kalau saja bukan Lennox melakukannya, misal anggota Black Horns biasa, tangannya pasti cacat seperti yang pernah dialami oleh Martin Scott. ‘Teknik bertahan andalan dari Mike Ali. Bagaimana bisa Alex Luther bisa melakukannya dengan sangat sempurna?’ batin Lennox dengan mata terkejut. Kini, Lennox pun sadar bahwa dia sedang berhadapan dengan siapa, jadi wajar saja Gavin sampai meminta bantuan langsung kepada Black Horns hanya untuk melumpuhkan satu pria saja. Dia punya insting dan kepekaan yang
Namun, masih tidak ada juga jawaban. Lennox tidak tahan. Dia mengangkat kakinya sedikit ke atas kemudian menginjak-injak wajah Neilson lagi. “Kau diam, berarti kau lebih suka menyaksikan Alex Luther yang menderita. Bagus. Bagus.” Lennox menyingkir dari seonggok manusia hina itu. “Artinya kau masih cukup pintar, Neilson. Kau akan menjadi super idiot kalau tadi mengorbankan kau dan kelompok mu. Baguslah kalau kau masih menggunakan dengkul mu dengan baik.” Meski terdengar indah, satire itu sangat menyayat hati. Lennox ketawa jahat. “Artinya kau dan semua anak buah mu suka dan rela menyaksikan Alex Luther kena siksa di tempat kalian yang kotor ini.”Neilson tak berdaya. Sementara itu, Leon cuma diam dan tak bergerak. Dia paham seperti apa perangai Lennox, jadi ketika dia melihat kekacauan ini, dia tidak heran dan terkejut sama sekali. Bagaimana dengan kondisi Alexander? Saat ini tubuhnya sudah terikat dengan rantai besi yang sangat kuat sehingga dia tidak bisa berbuat apa pun. Se