Share

Ancaman

Kamila menatap nanar TV layar datar yang terpampang di hadapan. Hampir seharian berita tentang Hendri langsung menyebar mengisi berbakal artikel, surat kabar, bahkan media pertelevisian.

Sudah dua hari Wisnu juga belum memberinya kabar setelah kembali ke Jakarta. Dia penasaran tentang keadaan di sana bagaimana sekarang? Walaupun tersemat sedikit kepuasan melihat kehancuran Yayang sudah nyata di hadapan, Kamila juga merasa iba dengan Hendri yang dia pikir tak terlalu jahat seperti sang istri.

Dua hari ini bahkan hanya Kamila habiskan dengan menghafal beberapa berkas tentang perusahaan yang tak henti Revan kirimkan. Dia nyaris gila selama hampir 40 jam berkutat dengan berkas dan laporan. Kalau boleh memilih, pekerjaan sebagai agen BIN masih lebih mudah dibanding pekerja kantoran. Kalau bukan demi ponselnya yang dijanjikan akan Revan kembalikan, mungkin Kamila tak akan mau bekerja sampai sekeras ini. Dia bak mengulang tes saat masuk STIN dulu. Otaknya terkuras, energinya terserap habis.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status