Share

Perasaan Terpendam

Jemari perempuan itu dengan lincah menari di atas keyboard. Menelusuri tiap file yang tertera di satu folder bernama K. Wijaya. Baru saja telunjuknya hendak membuka satu file yang sangat menggugah rasa penasarannya, suara pintu yang terbuka mengurungkan niat Kamila.

"Kal--"

"Ngapain balik?" Refleks Kamila saat menyadari Wisnu yang ada di balik pintu.

Sebelah alis lelaki itu terangkat naik.

"Ng, maksudku ada perlu apa? Bukannya kamu bilang baru balik nanti malam?" ralatnya yang menyadari perubahan mimik wajah Wisnu.

"Aku baru ingat kalau laptopku ketinggalan. Boleh, pinjam punya--"

"Nggak," pekik Kamila histeris sebelum Wisnu sempat menyelesaikan kalimat.

Kali ini giliran dahinya yang bertautan.

"Ng, umm ... maksudnya lagi dipake," kelitnya gelagapan.

"Oh, ya sudah kalau gitu, aku pakai IPad saja. Bisa tolong ambilkan di meja sebelahmu!" pinta Wisnu sembari menunjuk meja di belakang Kamila.

"Di mana?" Kamila berbalik dan langsung mencari gadget yang Wisnu butuhkan.

"Itu, di si-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status