Share

(DS) Jangan Menyusul si Miskin

"Siapa sih, tengah malam nelpon nelpon?" Dengan malas dan mata berat Lachi meraih handphone di atas nakas. Tanpa membaca nama kontak, Lachi langsung mengangkat kemudian menempelkan HP di telinga.

"Halo, ini siapa?" sapa Lachi dengan suara sayu dan berat, efek masih setengah sadar–melawan rasa kantuk yang melanda diri. Dia menguap, menggaruk-garuk pipi kemudian menyenderkan tubuh di kepala ranjang.

'Humm.'

Deg'

Suara deheman berat dan dingin terdengar, mata Lachi seketika membulat. Rasa kantuk yang melanda langsung hilang. Lachi menegakkan punggung, duduk tegak dengan menatap lurus ke depan. Jantungnya berdebar kencang, ingin meloncat dari tempat. Hanya sebuah deheman namun berhasil membuat Lachi merinding disko.

'Kau pergi tanpa memberitahuku.'

Lachi mengenga lebar. Tadi dia sangat kaget karena orang yang menghubunginya tengah malam begini adalah big bosnya sendiri. Sekarang dia jauh lebih kaget mendengar ucapan Danzel. Pertanyaannya, kenapa Lachi harus mengabari Danzel? Memangnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sheila Pulungan
kog tega yaa. sakit banget punya teman kyk gini..
goodnovel comment avatar
Mom's Kafi Fairuz
mulutnya Bela minta di cabein
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status