Share

NGGAK MAU DAPET DUDA!

"Bantu aku dulu! Ini sakit! Tolong obatin?" rengek Riana mendistraksi Jo dan ibunya.

"Bentar. Bentar. Ibu ambilin kotak P3K," secepat kilat ibu Riana mengambilkan obat. Jo juga ikut keluar untuk mengambil tas kerjanya di ruang tamu. Dia ingat menyimpan perban dan alkohol luka di sana.

Riana menunggu di kamar sambil menahan perih. Otaknya berputar. Memikirkan alasan lain untuk mengelabui ibunya. Jangan sampai ibunya tahu dia habis kena tembak waktu di Jepang.

Jo dan ibu Riana masuk lagi ke kamar dalam waktu yang hampir bersamaan. Jo yang menangani luka Riana. Sementara ibunya menemani di samping dengan wajah khawatir.

"Bu, ada bau gosong," celetuk Riana.

"Aduh! Ibu lupa! Ya udah. Ibu ke dapur lagi. Nak Jo, titip Riana ya," ibu Riana melesat lagi keluar. Kali ini ke dapur agar masakannya tak jadi arang.

Riana tertawa. Ibunya terlalu khawatir padanya sampai lupa sama masakan.

"Dasar Ibu," gumam Riana seorang diri.

"Dia khawatir padamu, Riana."

"Tau kok. Kamu ngapain di sini?"

"Obatin kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status