Share

47. MELAMAR

Leonardo beringsut dari sofa, mengayunkan kaki pasti, menghampiri Elisha di ujung anak tangga.

"Mari, Tuan Putri." Setelah mengikis jarak, Arsenio mengulurkan tangan kanan, sedikit membungkuk, menunjukkan kesan romantis layaknya pangeran di negeri dongeng.

Elisha tersipu malu, berseri-seri sembari menutup mulutnya dengan tangan kiri. Merasa terkesan dengan perlakuan sang kekasih, yang begitu romantis.

"Terima kasih." Dia mengangkat tangan kanan, kemudian Arsenio meraihnya cepat. Dikecupnya punggung tangan itu dengan sentuhan lembut. Elisha makin klepek-klepek dibuatnya, tetapi, Arsenio seperti ingin muntah sekarang. Meski tertekan, ia mencoba untuk menunjukkan senyuman terbaik.

Arsenio mendongak, dapat terlihat oleh netranya sebuah alat pelacak berukuran sangat kecil menempel di antara Berlian, di kalung yang Elisha kenakan.

Berkat Sistem Mafia, membuat panca indera Arsenio semakin tejam. Terutama pada mata. Ia seolah memiliki ketajaman bagaikan singa yang sedang memburu mangsanya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status