Share

68. SEBUAH ANGIN SEGAR

Arsenio telah menyelesaikan misinya, yaitu menghabisi nyawa Malik. Meskipun tidak berjalan sesuai yang diinginkannya, tetapi Arsenio tetap puas. Karena fokusnya bukan hanya pada Malik saja, ada Leonardo yang menjadi targetnya juga.

Arsenio tidak menyesali tindakannya yang saat itu lebih memilih bertarung dengan Leonardo ketimbang Malik. Pada hakekatnya, ia ingin menjajal sampai di mana kemampuan pemuda yang sangat ditakuti di Apple Blossom City itu.

Arsenio kini menatap lekat Anindira, yang duduk di pojokan penjara sambil memeluk kedua kakinya.

"Ambilkan dia makan!" titah Arsenio tiba-tiba.

Anindira memutar bola matanya cepat. Menjatuhkan tatapan tidak percaya, pada pemuda yang sedang berdiri dengan ekspresi angkuh di depan penjara.

"Sudah beberapa hari, dia tidak makan dan minum. Pastinya dia kelaparan dan kehausan. Jadi, kalian ambilkan makanan dan minum untuknya!"

Bibirnya memang berkata pada dua bodyguard yang berjaga di sana. Namun, ekor matanya melirik Anindira yang berada di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status