Share

96. PENOLAKAN KEDUA

Hari berikutnya. Arsenio pun mendatangi apartemen Anindira lagi. Kali ini dengan gaya pakaian yang berbeda. Biasanya jas hitam, kemeja putih, pokoknya kantoran banget. Sedangkan sekarang kaos lengan pendek, celana yang panjangnya sampai sebatas lutut dan sendal jepit.

"Selamat pagi, Bibi." Arsenio membentangkan kedua tangannya, tersenyum lebar, tepat saat pintu terbuka.

Olivia memperhatikan Tuan Muda Keluarga Guan itu, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Berpikir, kali ini apa yang akan dilakukan Arsenio?

"Bibi ... Aku bawakan daging segar. Bagaimana kalau kita membuat barbeque?" ajak Arsenio, sembari menarik tangan Olivia, untuk masuk.

Arsenio sudah menganggap apartemen ini seperti rumahnya sendiri, tapi memang milik keluarganya.

Saking senangnya, Arsenio sampai duduk berjongkok saat menjejerkan beberapa bungkus daging yang dibelinya sebelum sampai apartemen.

Olivia sampai berpikir. Sebenarnya Arsenio, Tuan Muda atau pria biasa?

"Di mana Anindira?" tanyanya melihat sekeliling. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status