Share

95. CINTA YANG TAK TERBALAS

"Anindira," sebut Arsenio sangat lembut.

Sang pemilik nama, langsung menoleh. Dua matanya membola besar seolah ingin melompat keluar.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Anindira meninggikan suaranya. Dia meraih pisau dan menggenggamnya sangat kuat, sebagai perlindungan diri.

"Jangan coba-coba untuk mendekat, atau aku akan membunuhmu!" lanjutnya mengancam.

Arsenio membuang napas berat. Seperti yang ia duga. Anindira pasti melakukan perlawanan.

Arsenio tak berkata, langsung saja melancarkan aksinya. Dia mendekat. Mengikis jarak yang hanya beberapa meter itu.

"Berhenti di sana!" tegas Anindira, merasa sangat takut. Namun, Arsenio tidak menggubrisnya.

Dalam satu tarikan napas, Arsenio meraih pergelangan tangan Anindira yang sedang menggenggam sebuah pisau.

Arsenio menatapnya tajam, begitu juga dengan Anindira. Baik Arsenio maupun Anindira, merasa ada deguban kencan dan hati yang berdebar-debar, sedang merasuk dalam jiwa.

Arsenio melihat ke arah pisau itu, lalu mengambilnya dan menyingk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status