Share

Celana Pendek

"Keluar." Eric berdiri. Pria itu melipat tangannya di depan dada sembari menatap Aya.

Dengan cepat Aya menyelesaikan pekerjaannya. Baru saja sampai di depan pintu, Aya mengaduh kesakitan sambil memegangi perutnya. Lumayan sakit hingga langkah kakinya terhenti.

"Auw." Aya meringis.

"Kamu kenapa?" tanya Eric yang tahu-tahu langsung merangkul pinggang Aya.

"Pak Eric, ngapain?" Aya jadi takut.

"Perut kamu kenapa? Duduk dulu," ucap Eric yang bersiap membawa Aya untuk duduk di sofa. Namun Aya cepat menolak. Gadis itu merasa ada sesuatu yang keluar dari tubuh bagian bawahnya dan ia harus segera ke kamar mandi sebelum semakin banyak yang keluar.

Eric kemudian melepaskan tangannya dan membiarkan Aya keluar dari ruangannya.

Tanpa komando, Aya lantas menuju ruangannya. Ia akhirnya bisa tenang karena apa yang ditunggu-tunggunya beberapa bulan ini akirnya datang. Untuk urusan tamu bulanan Aya, memang tidak lancar. Tapi begitu datang, rasa sakit yang mendera begitu menyiksa.

"Kamu pucat, Ay," ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status