Share

Terharu

Hampir sepuluh menit Aya mondar mandir di dalam kamar, takut serta bingung mau keluar dari kamar. Takut karena ruangan di luar kamar gelap, serta bingung harus mencari tasnya kemana. Jam di layar ponselnya menunjukkan pukul setengah lima pagi dan kondisi baterai ponselnya sudah benar-benar lemah. Ia yakin beberapa menit lagi pasti akan mati.

“Coba keluar aja lah,” kata Aya memberanikan diri. Ia bisa meraba-raba dinding untuk mencari saklar lampu.

Berbekal cahaya lampu dari kamarnya, Aya berjalan pelan. Baru beberapa langkah menjauh dari kamarnya ia tidak sengaja menabrak seseorang yang membuatnya reflek berteriak.

“Ngapain teriak-teriak? Aku Eric. Kamu ngapain jam segini keluar?" Eric menekan saklar yang tidak jauh berada di dekatnya. Suara teriakan Aya yang cukup nyaring membuat Ajeng dan Tari sampai keluar kamar hendak mengecek apa yang terjadi. Ajeng benar-benar kaget saat melihat Aya ada di depannya.

"Kamu ngajak Aya ke sini?" tanya Mama dengan wajah heran.

Mendengar nada suara da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status