Share

Konsekuensi

Marina memperbaiki letak jarum infus di tangan Moana kemudian mengelus-elusnya lembut. Perlahan mata itu terbuka lemas.

“Di mana Amanda, Na?” tanya Moana lemah.

“Amanda semalaman tidak tidur menunggui Kakak, sekarang aku minta dia pulang untuk beristirahat dulu. Kasihan dia!”

“Iya, Na. Kasihan dia,” tukas Moana menitikan air di sudut matanya. Terkenang bagaimana sedihnya Amanda kemarin.

“Gak usah dipikirin dulu, Kak! Kakak kan tidak boleh stress!”

“Bang Dirja marah besar pada Amanda.” Moana tidak bisa melepaskan begitu saja pikirannya. Tentu hal yang menyangkut Amanda akan membuatnya selalu kepikiran.

Dirja masuk ke dalam ruang perawatan Moana. Wanita itu menatapnya dengan penuh pertanyaan dan harapan. Dirja tahu apa yang sedang dipikirkan mantan istrinya itu, lalu dia duduk di samping ranjang pasien.

Marina meninggalkan ruangan agar keduanya bisa berbicara mengenai putri mereka.

“Sudah tidak usah dipikirkan!” ucap Dirja tersenyum.

Moana tahu Dirja hanya bersikap seperti itu karena ti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status