Share

Bab 39: Demam

"Kamu itu bodoh atau polos, untung saja tidak jatuh pada pria yang jahat, meski aku sendiri tidak baik, tapi setidaknya tidak menjadikan kau budak nafsu."

Bernard berkata dalam hatinya dan sekilas melirik ke arah Bella saat ingin mengikuti masuk ke kamar.

"Kenapa Tuan Ben melirik saya seperti itu?" tanya Bella risi sekaligus penasaran.

Tentu saja gadis itu sangat penasaran karena tidak biasanya pria itu bersikap manis dan tidak jutek lagi padanya.

Saat melihat seperti itu tuannya terlihat sangat manis dan tampan, tidak seperti kemarin dengan wajah galak dan dingin juga jahil.

"Lalu kenapa hati kamu juga berisik menilai saya?" tanya balik Bernard saat melihat wajah lucu dan imut Bella.

"Hah! dia tahu aja aku mengoceh dalam hati," batin Bella.

"Saya tidak ngapa-ngapain, Tuan," ujar Bella seraya wajahnya bersemu merah.

"Awas saja!"

"Saya berangkat kerja dulu, dan kamu istirahat saja, jangan membuka pintu untuk siapa pun kecuali saya sendiri."

"Baik, Tuan."

"Dan itu tolong mulai sekarang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status