Share

Part 24

Gadis itu berlari, lalu menangis di pinggir jalan. Dia bingung dan syok dengan apa yang tadi dilihatnya.

Dia mengusap air mata dengan kasar, lalu menatap ke arah rumahnya dengan pandangan berkabut.

"Kalau makhluk itu ada di rumahku dan bermain-main seperti itu, artinya ... artinya, Bapak dan Ibuk ..." kata hatinya tidak ingin mempercayai.

Akan tetapi, Nur kembali ingat, bapaknya membelikan motor baru. Ibunya membelikan kalung dan sepasang anting emas. Hal yang tidak pernah dia miliki semenjak dia sekolah. Jangankan untuk membeli kalung dan motor, untuk biaya sekolah saja, sering mendapatkan bantuan dari Pak Haji Imran karena bapaknya hanyalah buruh tani yang kebetulan sudah lama berkerja untuk sang ustadz.

Sedangkan ibunya, menjadi pekerja paruh waktu di rumah anak-anaknya Pak Lurah. Tentu, membeli motor baru dan perhiasan bukanlah hal sepele bagi orang-orang seperti keluarganya.

Sekali lagi, Nur menggeleng keras menyakinkan hatinya jika apa yang tadi dilihatnya adalah salah. "Nggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yeni Rosdiani
aduuhh... sugan teh si Nur ppilueun... Eling keneh gening
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status