Share

DIARE HEBAT

"Hah!"

Desahan napas yang keluar dari bibir Aina menembus telinga Inara, juga beberapa guru yang ada di kantor sekolah. Muka wanita itu semakin pias saat mengenakan kerudung putih. Dia tak ubah mayat yang tidak diterima tanah dan terus mengapung di dunia.

Inara tahu, bahwa kondisi Aina kali ini benar-benar pelik, lebih parah dari kepentok batang pinang saat acara kemerdekaan waktu itu. Kalau yang ini dia memang tidak mengada-ngada, karena Inara sendirilah yang telah menyebabkan wanita itu meringis secara diam-diam.

Sudah lama ke sepuluh jemari tangan Aina bermain di perut. Meremas bagian sakit yang dilapisi dengan baju berwarna coklat tersebut. Wajahnya memutih. Ia pun tak banyak bicara seperti hari biasanya.

Inara sengaja menyebrangi mejanya sendiri dan mendekati dispenser yang berada di dekat meja Aina. Orang yang telah menyebabkan Aina jadi tidak nyaman itu, kemudian berbisik, "Ai, apa yang terjadi sama kamu? Kamu kelihatan kayak orang sakit." Mulutnya hampir menempel di telinga A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status