Share

Percakapan Tersamar

"Ayah."

Hana memeluk ayahnya begitu laki-laki paro baya itu menyambutnya.

"Apa semua baik-baik saja? Kenapa setelah dua hari baru ke sini?" Henry memeluk putrinya erat.

"Ada beberapa hal yang harus dikerjakan," bohong Hana tanpa melepas pelukan. Ia menikmati momen itu.

"Oh, syukurlah jika tidak ada hal buruk." Henry mengusap-usap kepala Hana dengan penuh kasih.

Tapi, sesaat kemudian ia menyadari ada yang salah dengan suhu tubuh putrinya itu. "Nak, Kamu sakit?"

Henry melepas pelukannya, lalu meletakan punggung tangannya ke dahi anak gadisnya itu. Ia merasakan suhu tubuh Hana sedikit diatas suhu normal.

Hana menggeleng pelan. "Aku hanya capek."

"Sini! Istirahat dulu!" Henry menuntun Hana ke sofa yang ada di ruang tengah. "Ayah akan membuat sup pereda demam."

Dans yang sejak kedatangan Hana terus memperhatikan interaksi antara ayah dan anak itu mendekat setelah mengambil sebuah selimut. "Ini."

"Terima kasih." Henry mengambil selimut itu dan menyelimuti tubuh Hana.

Hana memperhatik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status