Share

Waktumu Sudah Habis!

“Hana?” Suara Xenon kembali terdengar saat Hana tengah fokus pada ketidaksukaannya.

“Apa akan aman menerima panggilan Zan di tempat ini?” Hana menjawab dengan cepat.

“Aman. Panggilan itu akan dilaihkan ke tempat lain,” jelas Xenon tanpa ragu.

“Oke. Kalau begitu aku akan menerimanya,” putus Hana dengan cepat.

“Tunggu!” perintah Xenon membuat Hana menurunkan telepon genggam yang tengah menempel di telinganya.

Dalam jeda tunggu itu, Hana melihat Dans masuk kembali ke rumah itu.

“Sudah?” Hana heran.

Dans mengangguk. “Aku hanya mengirimkan pesan teks bahwa melapor akan membahayakan jiwaku.”

“Begitu?” Hana mengernyit.

“Hei! Apa Kamu bilang?” Andro yang baru saja dari dapur mendekat.

“Kamu membahayakanku.” Lalu, Dans mengedikan bahu.

“Hei! Hei! Tak tau diuntung manusia satu ini!” Lalu Andro menghambur ke arah Dans dan memitingnya.

Tapi, pitingan becanda itu membuat Dans tertawa-tawa.

“Ah ....” Hana menghela napas dalam. “Sepertinya Zan Ducan bakal pusing dengan perubahan dari salah satu anak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status