Share

Bab 19 Mengusir Pelakor

Jam menunjukkan pukul setengah enam sore, saat mobil Mas Fiqri tiba di depan rumahku. Sengaja Mas Fiqri memarkirkan mobilnya di pinggir jalan karena memang berniat langsung pulang setelah mengantarku. Keadaan rumah terlihat sepi, tapi di teras mobil Mas Bagas sudah terparkir. Menandakan pemiliknya sedang berada dirumah.

Lagi-lagi hatiku merasa perih. Aku di rumah sakit sendirian, tidak ada yang menemani. Mas Bagas malah lebih memilih pulang ke rumah menghabiskan waktu bersama madu busuknya, membiarkanku sendirian. Sungguh tega kamu Mas!

"Assalamualaikum," salamku, tapi tak mendapat sahutan dari dalam.

Saat hendak membuka pintu, ternyata tak dikunci. Aku segera menyerat langkah masuk ke dalam rumah. Seketika terlintas di kepala, ingin memergoki kelakuan Mas Bagas dan Lika saat aku tak ada di rumah. Pasti mereka lagi asyik, hingga tak menyadari kedatanganku.

Langkah lebar, segera ku aktifkan ponsel di tangan, ingin merekam semua kejadian nanti. Siapa tau bisa dijadikan buk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status