Share

Bab 22

Bab 22

"Dewi ...."

Mas Bagas memanggil namaku, sebelum benar-benar masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya. Kulihat dari balik kaca, laki-laki itu menatap sendu ke arah mobil Mas Fiqri. Selamat tinggal, Mas! Hubungan ini sudah benar-benar berakhir.

Kuhela nafas panjang setelah duduk menyandarkan belakang ke sandaran kursi mobil. Hari ini sangat melelahkan, penuh drama dan menguras emosi. Pertengkaran dengan Mas Bagas dan Alika bukan saja membuatku sakit, namun juga lelah jiwa dan raga. Aku tidak menyalahkan takdir atas retaknya pernikahanku. Mungkin Tuhan ingin menaikan levelku dengan adanya ujian ini. Layaknya anak sekolah yang harus menghadapi ujian agar bisa naik kelas.

Bukan kecewa karena tersingkirkan, tapi kecewa karena tiada kejujuran dalam pernikahan yang mati-matian kujaga segenap jiwa. Perih yang terlalu dalam kurasakan karena pengkhianatan Mas Bagas. Dua tahun menjalin ikatan, tak ada angin tak ada badai tapi kapal pernikahan yang baru saja berlayar karam di lau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status