Share

95. Tuduhan Keji(2)

Ara merasakan perjalanan pulang kali ini sangat lama. Perasaan istri pertama Revan itu tidak enak. Firasatnya mengatakan jika ada sesuatu yang akan terjadi. Ara meraba dadanya yang mendadak sakit.

"Mau masuk ke halaman atau di sini saja, Bu?" tanya sopir taksi saat berada di depan rumah milik Ara.

Tidak biasanya gerbang rumah Ara tertutup rapat. Ara tidak paham dan langsung menoleh ke arah sopir taksi. Gegas, Irma segera membayar ongkos taksi itu. Ara mengembuskan napas kasar karena tidak sadar jika sudah sampai di depan rumahnya.

"Di sini saja, Pak. Biar saya buka dulu gerbangnya." Irma membuka pintu mobil dan segera turun.

Sopir taksi itu mengangguk sebagai jawaban lalu membantu menurunkan barang bawaan mereka. Ara jelas tampak sangat tidak baik-baik saja. Ia menekan bel yang ada di depan gerbang. Mbok Ijah yang kebetulan berada di halaman rumah segera membukakan pintu.

"Non Ara, ya, Allah, kenapa seperti ini?" tanya Mbok Ijah ketika melihat Ara sangat kacau.

Tidak ada jawaban yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status