Share

suara

Suara deru mesin mobil terdengar dari garasi, dari jendela kamar kulihat dua orang itu menaikkan koper dan naik ke atas mobil kami.

Kali ini aku ingin mencegah tapi logika menghentikan karena masalah tentang tidak mungkin berboncengan dengan wanita, dalam keadaan membawa koper dua besar.

Aku hanya mengirimkan pesan ke ponselnya,

'Kembalikan mobil ke tempatnya jika sudah selesai.' begitu kirimku.

Pria itu terlihat memperhatikan layar ponsel dari balik jendela, di mana aku berdiri. Dia nampak terdiam sesaat lalu melanjutkan diri naik ke mobil dan berangkat pergi.

Melihat mereka sudah menjauh, aku bergumam sendiri,

"Alhamdulillah, setidaknya aku tak perlu menjalani drama seatap dengan madu Alhamdulillah, aku masih punya martabat diri yang membuat sedikit dihargai, andai tidak, mungkin diri ini akan jadi pembantu di rumah sendiri."

Kumatikan lampu, lalu merebahkan diri di tempat tidurku. Mencoba melelapkan mata setelah hari panjang yang menguras air mata dan kelelahan emosi.

*

Keesokan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status