Share

tak jera

"apa-apaan ini Mas, apa kamu berencana untuk membangun rumah di hadapan garasiku?"

"Aku hanya berkemah untuk melindungi diri dari panas matahari dan hujan?"

Ungkapannya terdengar konyol dan polos sekali, aku sampai tercengang!

"Oh ya, aku terkesima mendengar jawabanmu yang terdengar innocent sekali, Mas," sindirku.

"Aku tidak sok Imut Aisyah, aku sedang berjuang," jawabnya santai.

"Oh ya, hmmm ..." Aku segera naik ke mobil dan berniat untuk pergi meninggalkan tempat itu secepatnya.

"Tumben pacarmu tidak menjemput!"

"Hmm, banyak urusan," gumamku sambil memutar bola mata.

"Mengapa wajahmu tidak senang, aku bicara kenyataan kan?" ujarnya sambil mengejekku, kurasa dia sengaja memancing emosi untuk mencari-cari cara bicara dengan diri ini. Sayang, aku tak punya waktu.

"Ya, kau bicara kenyataan. Sayangnya kekasihku adalah pria yang sangat sibuk mengurusi bisnis dan menata masa depannya. Dia tidak ada waktu untuk terus bersamaku lagi pulang terus bersama membuat kerinduan tidak berarti rasan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status