Share

BAB 25

Di bandara, Anya terlihat sangat gugup menunggu pesawat pamannya tiba di jakarta.

“David, aku takut paman kecewa denganku karena aku bercerai dengan Dimas tanpa membicarakan pada pamanku.” Ucap Anya pada David yang setia di sampingnya sejak tadi bahkan rela menunda rapat pentingnya untuk menemaninya menjemput pamannya.

David meremas tangan Anya dengan lembut, memberikan dukungan dan kenyamanan. "Anya, pamanmu mencintaimu dan hanya ingin yang terbaik untukmu. Aku akan jelaskan semuanya kepadanya dengan jujur. Aku yakin dia akan mengerti."

Anya mengangguk, meski rasa gugupnya belum sepenuhnya hilang.

Tak lama kemudian, pesawat yang ditunggu mendarat dan penumpang mulai keluar dari gerbang kedatangan. Anya memperhatikan dengan cemas, mencari wajah pamannya di antara kerumunan.

"Aku melihatnya," bisik Anya saat melihat Handoko berjalan menuju mereka. Dia tampak serius, tapi tidak marah, yang membuat Anya merasa sedikit lega.

"Paman," sapa Anya dengan suara lembut saat Handoko mendekat.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status