Share

Bab 24A Hati yang Berdebar

"Tumben dia baik," gumam Gian saat sudah berada di dalam mobil menuju ke apartemen.

Senyuman di bibir itu sungguh mempesona siapapun yang memandang. Termasuk Pak Dadang yang dari kaca spion depan, tak sengaja kepergok Giandra bergumam dan memamerkan lesung pipi.

Wanita itu mengucapkan terima kasih, lalu turun setelah mobil hitam berinisial M berhenti tetap di pintu utama gedung apartemen. Dia melangkah cepat dengan suasana hati yang membaik. Ya, mungkin sedikit perhatian Darren yang menyuruh Pak Dadang mengantarnya pulang, menurunkan kadar kekesalan yang membakar dada.

Mengguyurkan tubuh itulah yang dilakukan Gian pertama kali saat tiba di apartemen. Kesegaran dirasakan seketika. Tadi di kantor, dia tak sanggup melempar protes atas titah sang atasan yang mutlak. Terpaksa dikerjakan walau dengan hati tidak ikhlas. Mengingat kejadian di kantor, membuat hati itu kembali membengkak.

"Aku tuh tak ingin memenangkan proyek itu. Biarkan Karina saja atau t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status